twitter


AURAT ITU

Baru beberapa menit berlangsung, Apel Pagi. Seorang karyawati roboh, seketika tubuhnya dipapah ke dalam ruangan. Tadinya aku hanya mengira kemungkinan yang sudah biasa. Belum sarapan atau mungkin dia sedang sakit. Namun setelah Apel Pagi berakhir, aku dapati ruang 4x4 meter persegi  yang biasa digunakan untuk shalat itu dikerumuni banyak karyawan. Beberapa Manajer dan karyawan lainnya. Apa gerangan yang terjadi? Jelas, pertanyaan yang langsung terlintas di hati.

Kesurupan. Beberapa karyawan dan karyawati merejeng seorang perempuan yang sedang ngoceh tidak karuan, berteriak di luar kesadarannya itu. Dia karyawati yang pingsan di lapangan tadi. Mereka merejengnya denga satu tujuan, agar jin yang mengganggu jiwa/merasuki tubuh perempuan itu pergi. Pijatsana-sini, dibacakan beberapa ayat-ayat suci Al-Qur'an, do'a dan dzikir-dzikir pengusir jin. Begitulah kelaziman yang aku sering temukan untuk mengatasi orang yang kesurupan. Dan itu juga yang aku saksikan sekarang.

Entahlah, yang membuatku takut dan miris, bukan karena hal-ikhwal kesurupan. Tapi, aurat perempuan yang kehilangan kesadaran itu tersingkap. Jilbabnya terpaksa dilepas, beberapa bagian tubuhnya pun (tangan, kaki dan kepala) dipegang mereka yang membantunya sadar dari kesurupan. Padahal, mereka lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan. Aku sendiri hanya bisa terdiam menyaksikan. Karena sudah terlalu banyak yang memeganginya, dan alasan paling besarnya, aku tidak begitu paham dengan hal-hal seperti itu. Kalimat Ta'awudz dan Hasbunallah wani'mal wakiil mengalir terus dalam hatiku.

Sekitar sepuluh menit berlalu, kesadaran perempuan itu sudah kembali. Alhamdulillah. Kepada salah seorang yang ikut membantu mengobati (mengusir jin), aku bertanya perihal aurat perempuan tadi yang tersingkap. Untuk kejadian seperti itu, aurat yang terbuka hukumnya termaafkan, karena ia berada di luar kendali sadar, jawabnya. Dan dia juga menceritaka sebuah kisah perempuan yaang tersingkap auratnya disetiap penyakit ayannya kambuh di jaman Rosulullah  SAW. Aku manggut-manggut tanda mengerti dengan penjelasan yang dipaparkannya. Namun tetap saja hatiku bergumam, "Ya Allah, semoga Aku tak pernah mengalami kejadian seperti itu...aamiin"


Cikarang, 12 September 2011

0 Coment:

Posting Komentar