twitter


Seutas tali terjuntai di lengan
Ada apa?
Jika ini pertanda baik,
Tentulah dia t'lah hadir
Namun bila ini buruk
Tentulah kebingaran sesak
Penuhi jiwaku

Teratai berbunga
Tapi daun melayu kering
Hey, cinta!
Itukah kau yang berlabel 'hangat'?
Aku miris dan terhenyak
Putus asa dibuatnya oleh sikapmu

Jejaring labirin hati
Semakin kutelusuri, semakin menjadi
Misteri 'ruh' tak beraga
Yang kini kau sematkan
Menyeruak dalam fikirku

Tak mungkin hanya sekadar bonggol
Bonggol cinta yang lapuk tak bertuan
Ini pastilah bonggol tunas kehidupan
Mungkinkah kini kau telah beraga?
Aku ingin menyentuhmu
Bukan..
Bukan dalam khayalanku
Bukan dalam ingatanku
Bukan pula seutas bayangmu

Aku mencibir
Mencibir diriku yang rapuh
Tanpamu, aku terlalu bungkam
Meski ragaku pun kini t'lah kosong
Kau tau?
Tak berjiwa selayaknya diriku
Kau pasti ingat,
Senyuman dan rona pipiku yang dulu
Oh Tuhan
Entahlah kini dimana ia

Hati menghangat
Jiwa mengharap
Otak berfikir
Namun mataku tak dapat menangkapmu

Kau dimana?
Itu yang terus beralun
dalam buaian tanya
Pulanglah!
Itu yang kuhaturkan
Do'a dalam do'a
Tangis dalam tangis
Hati yang kian meriuh
Beriak namun sungguh kejam

Cinta?
Haruskah lagi kurasakan?
Kecewa?
Itukah bumbu yang ampuh untukku?
Rasanya Dia sang Khalik
Masih senang bermain garam pada lukaku

Bonggol cinta
Apakah kau mendengar?
Maukah ramalkan dirinya?
Aku sungguh rindu
Namun aku hanyalah penakut

Ada apa gerangan?
Aku harap terjadi mukzizat padanya
Aku tak bisa terlalu jauh tanpa menggenggam berita
Tanyaku kian membuncah
Mencacah jiwa yang bertalu rindu
Naluri bathinku terlalu payah
Kau tau?
Aku ini bermukim dalam akarmu


sebelumnya mau minta maaf nih ama my patner mimin admin, soalnya posting sendiri padahal belum jatahku... :D
pengen curhat, tapi plissss jangan di ketawain... tapi pasti kalian semua bakal ketawa baca curhatku, atau kalian bakal mencibir, nyukurin, ngejek, ngehina atau apalah... terus aku harus gimana? malu? marah? sedih? ragu-ragu? ahh...sudahlah...
gini ceritanya teman-teman, semoga ini bisa jadi pelajaran berarti, terutama buat aku pribadi...

naskah cerpen udah rampung, udah di edit, udah siap kirim. Tadinya rencana mau kirim ke tabloid wanita dewasa n*va, karna sasaran pembaca cerpennya memang wanita dewasa.
entah apa yang aku pikirkan saat itu, ujug-ujug cerpen tersebut aku kirim ke tabloid remaja islami. Yaaa emprrooonnggg..... aku berdo'a semoga cerpenku masuk ke folder spam dan nggak sempet di baca ma redaksi tabloid remaja islami tersebut.... maluuuu, soalnya itu cerita tentang rumah tanggaaaa..... >.< nggak nyambuuunng,.....

yah,...begitulah...keteledoran seorang Nana...
pesan buat diri sendiri, "lain kali kalo mau ngirim naskah, kenali dgn baik media yang di tuju, teliti, teliti dan teliti..... "

ahhh...begitulah....ya sudahlah...udah teranjur kekirim juga...... :(


Uninga The Corrs, kaingetan waktos jamanna SD baheula..
Eh.. ujukan we, hoyongan ngalatiheun listening test.
Jiiiaaah, kacau amburadul waktos nyalaraskeun lirik nu dititahkeun kana kertas jeung 'suara' vocal sindenna..
wadaw! lantaran njelimet pisan, abdi teh mutuskeun nge-bet lirik asli ke Om Google..
Ah, untung we aya di ditu..

Ealah..
ternyata eh ternyata.. lirik yang kutulis salah 4 baris :/

errrrr

what a stupid person! huhuhuhu

moso denger lagu aja ra iso nulis liriknya..
walah walah..
bagai gak pernah sekolah aja yo? hihi..
tapi karena itu, justru aku sekarang jadi ketagihan buat listening test by favorite songs~ :D

Aku pengen seperti sahabatku yang dari kecil udah sering banget ditugasin ke ASEAN bahkan untuk lomba Bahasa Inggris..

Aku yang ada keturunan Jerman+Belanda+China, seharusnya membudidayakan bahasa Inggris dan bahasa keluarga~ nah, itu sebabnya, aku berlatih acak-acakan dengan ragam bahasa campur aduk meski grammarnya masih sedikit parah... heheheehe :p


"menghabiskan waktu, duduk berdua denganmu~ bercerita tentang, hidupku, dan hidupmu~"

nyanyian Ungu yang satu ini merupakan kenangan masa SMP yang meriah.. hahaha.. 11! Kangen sama makhluk narsis yang satu itu. Hebat banget, cowok seperti dia kok bisa sampe bikin gue jatuh cinta? Padahal gue sangat susah deket sama orang meskipun cowok banyak yang berbaur sama gue. Hemm.. Emang dasarnya aja kali ya gue aneh?

Satu-satunya cowok yang gue mau deketin ya cuma si 11 ini.. Yang lain sih~ yah, sama seperti kebanyakan, cuma karena kesempurnaan gue di Matematika, makanya mereka deket2 supaya bisa nyontek. Selebihnya? NOTHING..

Ketika aku merasa diri ini memang sempurna, meski bukan secara fisik yang kata orang "sempurna itu pasti CANTIK", menurutku, kesempurnaanku adalah bakat-bakat terpendamku yang tetap kugali meski otodidak. Ya, itulah kemenangan sejatinya diri. Ketika kau mampu menganalisis spesifikasi problem dari ketakutanmu, kamu sudah bisa dibilang proses berlomba dengan ketakutan itu sendiri. Karena, hal yang paling HARUS ditakuti adalah ketakutan itu sendiri kan?

Namun, seperti latar belakang Bella di Twilight, kisah cintaku sama sekali nol. Akupun jadi mudah jauh dan retak dengan si 11, cinta pertamaku. Dia orang yang sangat easy going dan supel. Sering ngumpul sama genk manapun, jago basket, Bahasa Inggris dan semua bahasa yang dipelajarin di sekolah. Biologi dan Geografinya juga MANTAP. Yah, dari situ aku tahu, kesempurnaanku ini BERBATAS. Yah~ hanya hitung2an dan seni serta komputer saja.. Hahaha. Padahal BAHASA juga penting.. Entah lah.. emang dableg ya dableg aja kali ya? Meski "dableg" dalam kategori aku, sih, bukan umum.. Hehehe :p

Kesempurnaan yang berbatas..
Begitulah kurangkum BBHB ku kali ini.
Hal berbeda dengan hikmah yang sama kualami dalam hubungan percintaan yang sangat amat MONOTON bersama Radhitya, sebut saja Vicco. Aku yang terlalu mencintai pasangan jika memang sudah berstatus, menjadi jauh lebih membosankan ternyata begi dirinya. Aku terlalu setia, sementara dia selalu selingkuh. Sebenarnya justru saling melengkapi, ya?
Cintaku memang terlalu sempurna, ternyata. Terlalu utuh.
Jadi lain kali, aku harus PELIT membagi cintaku untuk cowok apalagi pria. Karena, ketika aku condong untuk mereka, aku kehilangan diriku, fikiranku terbagi "harus mikirin tentang dia" dan sebagainya.
Aku yang terbiasa jadi anak semata wayang, sebelum akhirnya mama meninggal dan aku harus tinggal dengan papa kandung yang sudah lama menikah lagi dan punya anak, nah, aku tuh udah biasa jadi anak semata wayang dan serba ada.
Kesempurnaan Ibu yang tak berbatas di mataku, namun ketika au harus menjadi seorang kakak, sungguh, kesempurnaan hidupku MINUS! :'(

Yah, lagi-lagi Kesempurnaan yang berbatas.
Berbatas keadaan, berbatas perhatian, berbatas cinta, berbatas materi, berbatas perhatian, berbatas makanan, berbatas prestasi, berbatas pekerjaan, dan sebagainya, bahkan berbatas patah hati.

Sebagai pelipur lara, cintaku pada Evanescence MUNCUL KEMBALI! Yeayyyy!!! :D
Semalaman, notebook pijaman ini tidak kumatikan. Kubiarkan halaman Blog CHSP ini aku hidupkan dan mendengarkan PLAYLISTnya hingga tertidur..
Efek Gothic Metalnya menenangkan diriku lagi :)
Thank,God..