twitter


15 September 2011

Siang ini matahari memancarkan teriknya. Mungkin sang Raja sedang murka, hingga bumi terasa panas. Sepanas suasana hatiku.
Entahlah, aku tak tahu alasannya mengapa aku menjadi seperti ini. Padahal beberapa jam yang lalu aku masih biasa-biasa saja. Aku menjadi seseorang yang tak pede detik ini.
Yah, ini gara-gara uangku. Uangku raib begitu saja. Dan teman-temanku mengatakan bahwa aku ceroboh. Okeh, aku mengaku jika aku ceroboh. Namun aku tak butuh nasihat mereka. Seharusnya mereka menghiburku bukan menasihatiku. Hingga tanpa sadar aku berkata yang bukan-bukan yang membuat diriku sendiri ketakutan.


BERCERAI itu (sepertinya)  MUDAH !!
(Bukittinggi, 15 September 2011)

"La, gue udah gak kuat. Gue pengen cerai aja"
"Coba lo jadi gue. Lo pasti minta cerai.."
"Gue rasa ini yang terbaik. Dia udah selingkuhin gue"
"Istriku pergi gitu aja. So, what can I do?"
"Dia mukul gua hampir tiap hari. dan itu bisa di mana aja, kapan aja. Gilla, dia ga mikir apa ada anaknya di situ"
"Pernikahan kami tu ga sebaik yang orang liat di luar"
bla..bla bla...

Pertama, aku bukan konsultan perkawinan legal.
Kedua, aku belum menikah,
dan yang ketiga, aku ga tahu apa-apa soal pernikahan yang sebenernya.

fiuhh.. entah dapet kekuatan dari mana aku setelah dengar begitu banyak curhat orang-orang sekitar mengenai perkawinan mereka. Yang aku tahu dari 10 pasangan yang udah menikah, 6 diantaranya berakhir dengan perceraian. MasyaAllah. Aku mulai berpikir segampang itukah?

Satu hal yang bisa aku simpulkan di sini adalah :Menikahlah dengan memperbaiki niat!! Jika niat kita benar lillahita'ala, insyaAllah cobaan segimana pun bisa terlewati atas pertolonganNya. Ya Allah, ini benar-benar tamparan hebat tentang realita hidup yang harus ku lihat.

Untuk yang belum menikah, bertafakkur lah dan cari tahu semua ttg pernikahan.
Untuk yang udah nikah, bertafakkur lah untuk menjalani kehidupan sebaik-baiknya,
Untuk yang selesai nikah a.k.a cerai, bertafakkur lah dan perbaiki hidup sesegera mungkin.

Sekarang dengan liat infotainment di tipi, saya mulai berpikir..
"Apa 'JANDA' lagi tren ya?????"

Astagfirullooh


Bogor, Kamis 15 September 2011
RQ, lantai atas
11:39 WIB
Bismillah…

Liqo’ Maftuhah- Edisi Balapan Cinta

            Malam yang syahdu…haha, setelah sekian lama kami pun berkumpul dalam agenda Liqo’ Maftuhah (pertemuan terbuka) semacam rapat bulanan untuk evaluasi program di RQ. Liqo’ kali ini sungguh special, walau ada beberapa orang yang tidak hadir karena alasan yang insya Allah syar’i liqo’ berjalan dengan penuh tawa.

            Program akan berjalan mulai besok pagi. Untuk jadwal tahsin dan talaqi mulai dari pukul 20.30-22.00 WIB. Peraturan barunya selama satu setengah jam itu HP wajib dinonaktifkan, laptop tidak boleh dihidupkan. Haha… saya melihat beberapa reaksi dari teman-teman, ada yang terkejut ada pula yang biasa-biasa saja. Tapi untuk kebaikan kenapa harus menolak? Itu semua agar kami para santri bisa berkonsentrasi dengan baik.

            Apa yang berbeda pada liqo’ kali ini? Malam ini penuh dengan kejutan. Yang paling seru saat Ustadzah mengumumkan tentang program “mempersaudarakan”. Masih ingatkan ketika Rosulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor? Persaudaraan seperti itulah yang menjadi teladan. Ustadzah membagikan kertas untuk diambil oleh masing-masing santri sehingga santri yang mendapatkan nomor yang sama akan menjadi pasangan saudara. Haha, lucu juga…ruangan penuh dengan gemuruh tawa.

            Program persaudaraan akan berlangsung selama 3 minggu. Dimana selama 3 minggu tersebut wajib mengenal secara detail saudaranya, lalu jika sholat berjama’ah harus berdiri berdampingan, meluangkan waktu makan bersama saudaranya, lalu menyisihkan waktu untuk jalan-jalan bersama, tilawah bareng dan lain sebagainya. Dimana tujuan program ini agar para santri saling mencintai sesama saudaranya. Nice programkan…? Hihihi.

Hadist riwayat Al-Bazaar dengan sanad hasan dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.” Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allah.”

Sekian dulu cerita hari ini. Semoga hari esok lebih baik….
Hikmah hari ini:
Saling mencintailah karena Allah, hidup akan indah. :)



RAHASIA SANG PEMIMPI

(Sebuah Pembelajaran Hidup)


Menjelang Senja...

Sesaat lagi senja kan menyapa bumi, menebarkan rona jingganya nan selalu kunanti. Ntah mengapa belakang ini aku sangat menyukai senja, ia selalu kurindu. Menjelang Senja ini, panas mentari terasa kian menggigit, lelah raga selama seharian beraktifitas kian terasa di badan. Kekesalan dan amarah di hati pun acap kali bergemuruh di hati. Hal ini terkadang sempat menumbuhkan kebencian kepadaNya yang telah menciptakan mentari hingga memberi suasana yang begitu panas. Astagfirullah.



Sesekali, semilir angin meniupkan kerudung merah muda yang kukenakan. Bagai dimanja sentuhan lembut itu membelai ragaku. Tiupan angin telah mendinginkan suasana hatiku yang tadinya memanas. Ah... manusia, \"nikmat Tuhan kamu yang mana lagi yang kau dustakan.\" Cinta Sang illah begitu luas,i Ia tumpahkan panas mentari namun Ia dinginkan pula dengan tiupan angin nan berhembus.Menuju senja, aku teringat akan perbincanganku dengan abangku pagi tadi, tentang mimpi.Sebagai manusia, tentu tak pernah luput dari kata \"mimpi\". Mimpi adalah penghias hari yang terlewat. Tak seorang pun manusia yang tak punya mimpi dalam hidupnya. Namun hanya sedikit yang benar-benar berupaya mewujudkan mimpinya. Bila pun ada yang tak punya mimpi, ia adalah orang yang merugi. Bagaimana tidak? sebab mimpi adalah kunci keberhasilan. Berawal dari mimpi kita akan memahami hakikat hidup yang sesungguhnya. Bahwa hidup memang harus berselimut \"MIMPI\". Begitupun aku, aku memiliki mimpi yang ingin kuraih. Abangku? Ia juga memiliki mimpi.



Sebagai seorang Pengusaha Warnet (bahasa kerennya), ia terus berupaya memberi pelayanan terbaik. Namun disebabkan peminat warnet yang begitu membludak sehingga saingan kian ketat. Satu persatu warnet kian merambah di sekitar lokasi warnet milik kami. Finally...income kian surut. Sebab warnet milik orang lain semakin banting harga. Aku tahu rejeki memang datangnya dari Allah, bukan manusia. Namun keberadaan warnet-warnet baru terkadang membuatku tak nyaman. Ia lakukan segala cara untuk menarik minat pelanggan, tak perduli kerugian yang mungkin ia dapat.Maka dari itu, abang berupaya untuk tidak mengandalkan warnet lagi, ia pun membuka usaha baru, yakni Loket Pembayaran Resmi \"Fastpay\" dimana usaha ini dikerjakan secara online. Melayani pembayaran listrik, Speedy, Telepon dan Fleksi, cicilan sepeda motor atau elektronik, isi ulang pulsa All operator, Kartu Kredit & premi Asuransi. Tak hanya itu, kemajuan teknology yang begitu pesat menumbuhkan niat baru yang lebih canggih pula dalam angannya. Dan pagi tadi dalam dialog ringan nan penuh humor, ia ungkapkan mimpinya.



\"Dek, aku pengen sekali lah punya printer yang bisa dibawa2 itu, jadi aku bisa cari pelanggan door to door. Bukankah masyarakat lebih suka dimanja. Dengan demikian mereka tak perlu pergi kesana sini untuk membayar listrik dan sebagainya. Cukup menunggu saja di rumah.\"



\"Ah...abang kebanyakan mimpi. Harga printer begituan bukan murah, Bang, lagian emangnya abang Pede jadi agen listrik keliling, wkwwk\" sengahku sambil terbahak bahak, ia pun demikian \"Hmm....ya apa salahnya usaha. Mana tahu ntar abang jadi CALEG di tahun 2014, kan banyak yang kenal aku. Dan sudah pasti banyak dukungan dari mereka, hehe.\" Jawabnya masih dibarengi canda



\"Jadi nanti kalau abang jadi CALEG, kan foto abang nyebar dan masyarakat di lingkungan kita pasti sudah banyak yang kenal, maka terpilihlah abang jadi anggota dewan, masuk koran di halaman pertama 'Agen Listrik Keliling jadi Anggota DPR\" Aku hanya tertawa melihat tingkah abangku yang kian konyol.



\"Nggak usah kebesaran mimpi, Bang.\" Ucap kakak Iparku\"Hmm...ya apa salahnya bermimpi? Justru dengan bermimpi kita bisa mencapai kesuksesan. Bahkan ada ungkapan (Bermimpilah maka Allah akan memeluk mimpi-mimpimu)\"



Sejenak aku terdiam, mencoba menafsirkan akan ungkapan itu. Dan seketika ingatanku kembali ke masa 2 tahun silam. Saat mengikuti sebuah seminar motivasi bertema \"The Power Of Dream. Seorang Trainer memutarkan sebuah video berisi 99 mimpi seseorang yang nyata dakbulkan oleh Allah. caranya mudah saja, ia selalu menuliskan mimpi-mimpinya pada selembar kertas yang ia pajang di dinding kamarnya. Dengan ikhtiar dibarengi do'a ia senantiasa mencoba menaklukkan segala cara untuk mewujudkan impiannya. Mimpi menjadi mahasiswa berprestasi yang mendapat penghargaan secara nasional, bea siswa kuliah ke luar negeri, jalan-jalan ke Hongkong, Jepang, Korea, Melihat Salju, Bunga Sakura dan selebihnya hingga benar-benar tercapai ke 99 mimpinya. setelah tercapai keseluruhannya, ia menulis kembali pada secarik kertas mimpi-mimpi baru dan kembali berupaya mewujudkannya.



Itulah kekuatan mimpi, dengan upaya yang cukup keras ia senantiasa semangat dalam meraih mimpi-mimpinya. Hingga benar-benar terwujud nyata. Lalu kita? Mampukah seperti dia yang mampu menggenapi ke-99 mimpi yang ia lukiskan. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 tahun ia genapi segala mimpinya. Semoga saja ini dapat menjadi cerminan bagi diri kita, untuk senantiasa berani mengukir mimpi. Semangat dalam mengejar mimpi dan tidak takut akan risiko ataupun cobaan yang kan datang menghadang. Semoga.



Ruang Mimpi, 15 September 2011


[Bukan Buku Harian Biasa] Yulina Trihaningsih
By Yulina Trihaningsih · Last edited 32 minutes ago · Edit Doc · Delete

[Tangerang. Kamis, 15 September 2011] - Life Is Beautiful


Dua hari nggak nulis BBHB, aku punya banyak cerita. Alhamdulillah enam buku Wajah Wajah Kayu Bapak yang aku pesan tanggal 7 September lalu sampai ke rumah hari Selasa kemarin. Enam buku pesanan orang dari sebelum lebaran kemarin. Padahal aku pikir akan datang lebih lama, karena aku baru ngerti kalau penerbitnya itu nggak punya stok buku, dan baru cetak lagi sesuai pesanan. Ternyata, dalam waktu seminggu sudah langsung bisa kuterima. Mudah-mudahan ini bukan karena cerewetnya aku terus bertanya lewat inbox mereka, hehehe. Dan kenapa tiba-tiba saja sekarang aku jadi hobi nunggu tukang paket datang bawa paket isi buku ya? :p

Itu satu cerita. Cerita kedua, Hana sakit :(. Sedih sekali aku kalau putri kecilku itu sakit. Badannya panas, dan buang airnya sering. Tapi yang buatku bersyukur, dia tetap mau makan, dan alhamdulillah, tidak kehilangan keceriaan dan rasa humornya :D. Ya Allah, sembuhkanlah putri kecilku. Angkatlah penyakitnya dengan tidak meninggalkan penyakit lagi. Aamiin, allahumma aamiin.

Cerita ketiga, akhirnya jadi juga aku kirim konsultasi karya ke PP. Itu niat lama yang selalu ketunda. Untungnya tiba-tiba aku ingat punya stok cerpen yang nggak lolos audisi. Setelah aku baca-baca lagi, edit sedikit, jadilah terkirim. Tapi, ow ow, kenapa waktu aku buka file lampirannya isinya lain? Kok isi filenya jadi cerpen lama yang belum jadi? Huwaaa, sedikit panik, karena mepet mau berangkat ke pengajian, kucari file yang kumaksud, akhirnya ketemu di file unduhan. Aku juga bingung kenapa bisa ada di sana dan bukan di dokumen? Akhirnya aku salin lagi file itu, buat nama baru dan kirim ulang. Alhamdulillah berhasil. Jadi agak-agak malu kalau ingat kejadian itu :).

Cerita terakhir adalah tentang manusia dan kehidupan. Minggu ini, semua aktivitasku kembali normal setelah liburan lebaran yang panjang. Berarti, selain anak-anak yang mulai sekolah, proses belajar dan mengajarku pun kembali normal. Aku senang bertemu lagi dengan sahabat-sahabatku, berbagi kisah dan hikmah kehidupan. Merenung, dan belajar mendengarkan dengan hati dan pikiranku. Tidak semata-mata dengan telingaku. Dan selalu, kisah-kisah mereka mampu membuatku terus bersyukur akan kehidupan yang sudah Allah karuniakan kepadaku. Ternyata, hidup yang indah bukanlah hidup yang tanpa masalah. Aku merasakan hidup ini indah, saat aku ikhlas menjalani setiap ketetapan-Nya dalam hari-hariku.


Riweuh sorangan alias sibuk sendiri

Bandung, 15 September 2011

Sudah tiga hari aku sibuk menyusuri lemari dan rak buku, setelah sebelumnya mengingat-ingat apa yang bisa aku ingat.  Yah, meski koleksi bukuku memang banyak yang hijrah hingga berbulan bahkan tahuan di kediaman orang, ternyata harus aku akui ada beberapa juga buku orang yang betah menetap di tempat tinggalku.

"Ini dia!" seruku begitu menemukan satu buku milik seorang kakak angkatan.  Dulu aku meminjam buku itu saat mabit di rumahnya, ketika masih sama-sama kuliah.  Ya ampun, berapa tahun berselang???

Di rak buku aku kembali menemukan beberapa buku yang bukan hakku.  Satu buku bahkan milik seorang murabbi terdahulu yang kini telah berada di Padang.

Setelah mencari beberapa nomor kontak, satu persatu aku menghubungi mereka.  Berbasa-basi menanyakan kabar, lalu dilanjutkan oleh pengakuan dan minta maaf. He he.

Tapi sayang, sebagian besar dari mereka memang jarang aku temui.  Huff, semoga masih ada usia untuk mengembalikan buku-buku itu.  Untuk yang jauh di luar kota, aku menawarkan opsi pengiriman paket, tapi belum ada jawaban.  Yah, setidaknya mereka tau bahwa buku itu ada padaku.

Oo oww, bukan hanya buku ternyata.  Aku ingat pernah karena tidak menyimpan uang kecil, sempat meminjam uang dari beberapa teman.  Diingat-ingat, sudah dalam hitungan bulan.  Begitulah, karena dekat jadi sering terlupa.  Meskipun jumlahnya hanya seribu atau dua ribu perak, tetap saja itu berlabel "hutang".
Segera hari itu juga aku melunasi hutang-hutang tersebut, meski diikuti oleh pandangan bingung mereka,
"Ini uang apa ya? waktu kapan toh?" hihi

Ya Allah, ternyata begitu banyak urusan muamalah yang harus aku selesaikan.  Belum lagi masalah sakit menyakiti meski mungkin tidak sengaja.  Tersadar betapa selama ini ada satu hal yang sangat kurang aku perhatikan, yaitu sifat wara'.  Moga di kesempatan selanjutnya bisa lebih berhati-hati, InsyaAllah.  *Biar ga riweuh sorangan lagi di ujung, hehe.

Btw, klo aku punya hutang juga di sini, ingetin yaaaaaa :D


BBHB-Sundus Afifah
Air Oh Air

Sudah hampir dua bulan aku dan keluargaku merasakan sulitnya air, hujan yang tak turun –turun sejak bulan Ramadhan lalu membuat sumur di sekitar rumah kering tak mengeluarkan air sedikitpun hanya jam-jam tertentu menunggu lama untuk mendapatkan air.
Karena tak ada di rumah terpaksa untuk keperluan mandi dan kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan air aku mengungsi ke rumah-rumah tetangga, Alhamdulillah aku diberikan rezeki dengan memilki tetangga- tetangga yang super – super baik. Karena tak enak harus menumpang terus ibu menyuruhku, kakak, serta adik – adikku untuk mengambil air di tempat kontrakan yang memeilki air sangat banyak.. tiap malam sesudah tarawih kami mengambil ember dan mengisinya sampai penuh ke dalam bak mandi.
Berakhirnya Ramadhan Alhamdulillah berakhir pula “Penderitaan” kami kekurangan air, karena ada tetangga yang mau membantu untuk menggeruk kembali sumur yang ada di dalam rumah, tapi itu tidak bertahan lama kawan, H+8 pasca lebaran air kembali sedikit parahnya tak hanya temaptku saja, tempat tetangga-tetanggaku pun sama air sudah semakin sedikit.
Tapi mudah-mudahan hal itu tidak berangsur lebih lama lagi karena saat aku menulis buku harian ini, saat diama didaerahku mengalami hujan besar pertama setelah sekian lama tak hujan. Air..oh Air engakaulah sumber kehidupan manusia. Hikmahnya Yuk mulai sekarang hemat Air..tanpa air manusi tidak bisa melakukan apa-apa…betul?


BBHB_Yully Riswati

15 September 2011
Sakit

Ruh, tak tahu kenapa seharian badanku lemas. Mengerjakan apa pun malas. Efek dari obat yang ku minum membuat ngantuk. Tekanan darahku menurun lagi. Sebal banget, padahal aku kan sudah berubah jadi Popeye si pemakan bayam.

Menjelang sore, kepalaku semakin berdenyut. Ditambah dengan gigi bungsu yang mendadak ngilu. Lengkap sudah penderitaanku, Ruh. Hiks… aku ingin pingsan saja rasanya, paling tidak biar melupakan sakit yang ku rasakan.

Ruh, aku seringkali dengar lagu yang mengatakan sakit gigi itu lebih baik dari sakit hati. Huh! Aku mau protes, Ruh. Ternyata sakit gigi itu lebih sakit dari sakit hati! Setidaknya itu yang ku rasa saat sakit gigiku.

Menjelang tengah malam, sakitku reda. Ketika aku bercerita padamu ini sambil senyum loh, Ruh… Hihihi… aku nggak jadi protes. Kenapa? Aku malu, Ruh. Biar bagaimana pun yang namanya sakit itu ya sakit. Kenapa mesti disbanding-bandingkan? Aku saja yang pikirannya eror.

Ada lagi, Ruh… Aku malu. Ternyata waktu kesakitan tadi, aku baru merasa dekat dan teramat dekat sekali dengan-NYA. Yang ada dalam hatiku hanya DIA. Aku ingin sekali berada dalam rengkuh-NYA. Ya, Tuhan…. Kenapa baru dalam keadaan sakit, hamba merasa dekat dengan-MU? Ampuni hamba-MU yang lemah ini….

Sungguh, Ruh… sakitku bukan hanya untuk mengujiku, tapi untuk mengingatkanku akan nikmat sehatku. Akan DIA yang memberiku segalanya…. Subhanallah… Alhamdulillah…

Ruang Ungu Hatiku
23:50Pm


15 September 2011
09.32 WIB

Pagiku hari ini kujalani sembari menambah bilangan jumlah Puasa Syawalku. Hari ini insyaallah akan bertambah jumlahnya menjadi 3. Walaupun santap sahur seadanya, aku harus bisa melanjutkan perjuangan ini. Tak perduli walau orang sekitarku menawariku sarapan nasi uduk lauk ayam goreng. Hhhmmm... pengen banget rasanya nyomot ayamnya secuil. Tapi hatiku yang baik menahannya. Yaa Allah beri hamba kekuatan untuk menunaikan Sunnah Nabi-MU ini.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian mengiringinya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka baginya seperti puasa setahun." (Al Hadits)


15 September 2011
Hi dear,
Kejadian ini kemarin baru kuceritakan sekarang.
Pagi ini baru saja duduk di bangkuku, anak-anak sudah mengadu padaku. Di antara mereka dimarahi oleh guru senior yang menggantikan tugasku sementara kemarin aku mengikuti rapat kerja Jamran di Kwarran. Anak-anak mengatakan padaku alasan guru senior memarahi mereka setelah kutanyakan. Akhirnya aku menghukum anak-anak tercintaku itu setelah mendapatkan gambaran cerita seutuhnya peristiwa kemarin.
Ternyata, anak-anakku kemarin, khususnya anak laki-laki memereteli buah cereme milik tetangga sekolah. Aku berharap setelah mereka saling memegang telinga kawan-kawan dalam aksi itu, mereka jadi kapok, takkan berbuat hal seperti itu lagi. Dan yang paling lucu, mereka kusuruh menyanyikan lagu potong bebek angsa semua dengan huruf vokal O. Hihi... ternyata aku dan anak-anakku yang lain tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya.

Aku tak pernah mau menjadikan hukuman itu adalah hal yang sangat mengerikan bagi mereka. Akan tetapi dari hukuman-hukuman yang lucu, kupikir akan menjadikan mereka manusia yang lebih baik lagi, tentu saja dengan pemahaman-pemahaman yang dapat diterima oleh pikiran kecil mereka.

Semangat mendidik selalu
01:27


Kamis, 15 September 2011 pukul 3:53

Hufft!Sudah pagi! Gagal deh! Habis magrib sampai Isya bikin naskah antologi Ayah, baru 3 lembar kantuk menyerang.... Padahal deadline tanggal 14. Terpaksa deh aku simpan saja tuh file-nya! Sepertinya kelelahanku semenjak pagi hingga siang mulai sering mengganggu, sampai mengejar naskah minimal 4 halaman saja tidak sanggup gara-gara ngantuk. Bangun-bangun sudah pagi! Yah, apa boleh buat....

Ada yang membuatku tersenyum jika ingat statusnya Leutika Prio kemarin siang:
Here is the winner of #STATOM September!! Oksa PuKo YuZa: "Mrk bilang aku gila. Krn hampir setiap jam bahkan menit, ada namaku di beranda mereka.ha3, mrk tdk tahu, aku sdg bertelur.Status demi status yg kubuat adlh telur, dn pd akhirnya akan menetas mnjdi sebuah karya. knp? apa yg kutuliskan adalah ide kilat yg jika tdk sgr kutulis akan hilang disambar setan pelupa. Saran: apa yg terbersit di benakmu,langsung tuliskan, jgn takut disebut gila, sebab orang gila adl orang yg berbahagia.:)"

Hehe.... Bener juga ya? Pinter baget tuh si Oksa! Pantes aja dia menang. Bener-bener gila! Salut banget deh gue! Aku juga suka bertelur via status, cuma kadang kehabisan ide yang rada-rada gila, dah gitu kurang menarik, jadi suka males....^_^


Balita & Hafizh
Thursday – Sept 15, 2011 9.00 pm

Gmn kbr kamu hari ini Ry.. baik2 aja kan?
Tadi siang pas nyiapin makan siang bareng Mama, Mama cerita kl anak tetangga sebelah kata’a nakal-nakal kali. “Pembantu’a kmrn yg cerita”, kata Ma2. Skrg pembantu sebelah udah pindah, ngga sanggup lagi katanya. Anak-anak’a bandel, pakai acara mukul-mukul dengan palu kalau lagi marah.

Awal’a aku terkejut jg Ry pas Ma2 cerita gitu. Tapi ya ngga bisa disalahin mereka juga sepenuh’a sih. Nama’a juga kan anak-anak.. Oh iya, anak tetangga sebelahku itu yg paling tua cowok umur’a 5 tahunan. 2 orang adiknya cewek, umur’a sekitar 3 tahun dan 2 tahun.
Ya itu kan memang lagi masa-masa aktif’a mereka kan.. Tergantung gimana cara didikan dan kasih pemahamannya.. (hehe.. kok jd sok tahu ya, pdhal blm pnya pengalaman ngurusin anak-anak:D)
Tapi aku tiba-tiba jadi terpikir Ry, jangan-jangan mereka jadi nakal gitu krn Abi sama Umminya sama-sama kerja, pergi pagi pulang sore. Bisa jadi karena pengasuhan si pembantu malah maka’a anak-anak’a jadi sulit dibilangin. Ah.. Tiba-tiba aku jadi berharap kalau suatu hari nanti jadi Ibu semoga bisa dikasih keluangan waktu yang banyak menjaga anak-anak. Jadi ngga perlu memberikan pengasuhan anak kepada orang lain.
----
Barusan selesai Magrib pas lihat Al-Qur’an tanpa sadar terulang hafalan An-Naba. Jadi teringat padahal dari dulu pingin banget bisa hafal minimal 1 juz (minimal juz ‘Amma lagi). Pas awal kuliah malahan tinggal 5 surah lagi yg belum terhafal tapi krn kesibukan yang ngga menentu jd’a hafalan’a ngga maju-maju, malah berkurang jadi’a karena jarang diulang-ulang.

Ah... sekarang aku mau mulai nghafal lagi deh Ry. Rugi banget rasa’a umur kl minimal 1 juz dari Al-Qur’an aja ngga bisa dihafal, mana udah pernah mulai lagi. Padahal diluar sana orang berlomba-lomba untuk hafizh 30 juz. Ini 1 juz aja masak ngga bisa-bisa sih dari dulu. Jadi merinding ketika ingat Ust... (lupa nama’a :P) ngasih ceramah di Mesjid Raya bulan Ramadhan kmrn. Beliau cerita kalau di Mesjidil Haram setiap hari’a ada majlis-majlis kecil pencetak para Tahfizh. Setiap majlis terdapat 15-20 hafizh yg sedang menghafal Al-Qur’an. Dan setiap harinya ada sekitar seratus majlis yg digelar. Jadi singkat’a, Mekkah bisa mencetak 1000 hafiz dalam waktu 3 bulan. Subhanallah.... bener-bener deh......
Aku ga mau kalah semangat juga dong Ry! Cuma 1 juz pun.. Ngga susah kok!
Ayo... Semangat!! Semangat!!