twitter


11 Desember 2011

Kopdar WR daerah JOSS


Sudah lama tak berkunjung ke Kota Pelajar. Dengan diadakannya Kopdar
WR daerah JOSS, aku bisa mengunjungi kembali kota penuh kenangan dan
kota yang telah membawaku dalam perubahan dalam hidupku.
Alhamdulillah aku bisa datang dalam acara Kopdar WR daerah JOSS di
Purawisata, Jogjakarta. Pertemuan yang mengesankan dan membahagiakan
sekali. Bisa bertemu dengan penulis-penulis yang ingin merubah
peradaban dunia dalam satu wadah yaitu Writing Revolution. Tak
menyangka aku akan bertemu dengan seseorang yang dulu satu kos saat
aku kuliah dulu. Aku pun ngobrol dan menanyakan keadaan dia. Dulu dia
masih SMA sekarang sudah mau lulus kuliah. Aku dan dia pun saling
tukar nomor handphone.
Kopdar WR daerah JOSS ini diisi acara inti yaitu tentang Seminar
Menulis dengan Otak Kanan yang diisi oleh pp Joni Lis Efendi, Direktur
Writing Revolution berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan sama
sekali. Setelah acara selesai ada pembagian souvenir berupa gantungan
kunci pada peserta kopdar. Persaudaraan diantara para peserta pun
begitu terasa.
Setelah acara selesai, kami berfoto-foto ria untuk kenang-kenangan
kita semua sebagai bukti bahwa kita pernah kopi darat dan mengadakan
pertemuan di Purawisata. Acara dimulai pukul 10.00 dan berakhir
kira-kira pukul 16.00 WIB. Aku pun langsung kembali pulang ke
Temanggung. Hatiku pun masih tertinggal di tempat kopdar.

Januari 2012
Salah satu Resolusiku tahun 2012 terwujud

    Alhamdulillah aku sangat bersyukur dan jingkrak-jingkrak kegirangan
karena aku mendapatkan pengumuman dalam salah satu grup kepenulisan
bahwa aku mendapatkan juara dua. Ini adalah salah satu resolusi di
tahun 2012 yang telah tercapai. Aku senang sekali Allah mewujudkan
salah satu resolusi dan impianku di awal tahun 2012 ini. Semoga
Resolusiku yang lain bisa menyusul dan terwujud.

9 Februari 2012
Menjadi Pemenang Menulis Bersama Leksika
Seharusnya pengumuman menulis bersama Leksika tanggal 6 Februari 2012
tetapi diundur menjadi tanggal 9 Februari 2012. Wah bahagianya aku
bisa menjadi pemenang dan mendapatkan bingkisan dari Toko Buku Leksika
setelah melihat pengumuman di web suarajakarta.com.

11 Februari 2012
Lolos Audisi Menulis Buku bersama Jonru
Wah senangnya aku bisa lolos lagi audisi menulis buku bersama Jonru.

Ahad, 19 Februari 2012
Dua Hewa Peliharaan Papa Mati
Hari ini dua hewan peliharaan Papaku mati bersamaan. Hewan tersebut
burung dan anak ayam. Entah mengapa hewan peliharaan mati begitu saja
tanpa ada penyebab yang jelas.

Sabtu, 25 Februari 2012
Kura-Kura Mati
Entah mengapa penyebabnya juga tidak tahu tiba-tiba seekor kura-kura
milik adikku mati. Dia mempunyai dua ekor kura-kura. Tinggal satu ekor
deh jadinya. Aku sangat tidak tegaan jika memelihara hewan ada yang
mati.

Ahad, 26 Februari 2012
Otak Buntet
Ada apa dengan hari ini ya? Kok mau menulis tidak selancar seperti
biasanya. Banyak mikirnya. Hati ga mood untuk menulis padahal ingin
sekali aku menulis sesuai dengan tergaet bahwa hari ini harus ada yang
diselesaikan menulisnya.

1 Maret 2012
Ga Mood Menulis
Aku sangat heran sekali bulan ini rasanya malas sekalu untuk menulis
dan tidak mengetahui apa penyebabnya. Di setiap ingin duduk di depan
notebook rasanya mual, enek dan badan terasa  agak tidak enak. Setelah
aku pikir tenyata yang menyebabkan aku malas menulis adalah badanku
terasa tidak enak.  Di setiap ingin duduk di depan notebook mual, enek
rasanya bahkan rasa malas mulai menjangkiti diriku untuk menulis. Rasa
tidak enak badan ini menjangkit selama lima hari lamanya.

6 Maret 2012
Burung Kenari terbang dan akhirnya mati
Seperti biasa setiap hari di pagi hari Papa selalu memberi makan
burung kenari di rumah. Papa mempunyai delapan ekor kenari. Tujuh
kenari berwarna kuning dan seekor kenari berwarna putih. Papa
mempunyai banyak burung kenari karena burung tersebut memang diternak
agar mempunyai anak. Kebiasaan Papaku tuh di setiap memberi makan
Kenari selalu lupa menutupnya sehingga Kenari terbang. Terbangnya pun
tidak langsung ke atas tetapi malah di tanah. Adikku pun bingung dan
teriak-teriak memanggil Papa jika kenarinya terbang. Saat Adikku
memanggil Papa, si kucing pun mengejar terbangnya kenari dan berhasil
menggigit tubuhnya. Mama pun mengejarnya dan Kenari pun berhasil
direbut tetapi sayang sekali si kenari sudah tak bernyawa lagi. Papa
pun marah-marah pada adikku malah menyalahkannya padahal yang salah
Papa karena keteledorannya dan selalu lupa.

11 Maret 2012
Kura-kura terbalik
Hari ini aku di rumah sendiri karena ditinggal Mama, Papa pergi ke
Semarang. Aku di rumah di depan notebook untuk menjelajah dunia maya.
Selain itu aku ditemani burung-burung yang diternak oleh Papa, seekor
kura-kura milik adikku. Aku merasa sangat kasihan terhadap seekor
kura-kura milik adikku. Binatang ini terkungkung di rumah-rumahan yang
jadi tempat tinggal ekor tersebut. Dia tidak bisa bergerak bebas dan
lepas karena di rumah-rumahan tersebut si kura tidak jalan-jalan hanya
diam di tempat.
Aku pun tidak tega melihatnya. Akhirnya aku pun mengeluarkan si kura
dari rumah-rumahannya. Kura-kura ini kecil sekali kira-kira panjang
dan lebarnya lima sentimeter. Si kura pun kubiarkan keluar dari
sangkarnya. Akhirnya dia senang sekali saat aku keluarkan dari
sangkarnya karena dia bisa jalan-jalan sepanjang tiga meter. Aku pun
kembali lagi di depan notebookku untuk melanjutkan perjalanan mayaku.
Aku tidak sadar aku meninggalkan si kura sendirian di atas kasur. Aku
pun ingin melihat keadaan si kura terjatuh dari kasur dan badannya
terbalik. Dia terjatuh dari kasur yang tingginya dua puluh sentimeter
karena kasurnya ada di bawah bukan di atas ranjang. Aku pun membantu
si kura agar bisa kembali seperti semula dan memasukkan kembali ke
tempanya semula.


12 Maret 2012
Marmutnya Melahirkan 3 ekor anak
Mama seperti biasa masuk ke kandang Marmut dan terkejut melihatnya kok
bertambah banyak marmutnya dan ternyata marmot melahirkan 3 ekor anak
karena semula hanya 3 ekor marmot besar dan seekor anak marmot. Jadi
keseluruhannya berjumlah tujuh ekor.

13 Maret 2012
Kecewa
Aku pergi ke Bank dank e kantor pos. Pergi ke Bank karena aku ingin
mentransfer uang untuk membayar deposit pulsa tetapi aku kecewa karena
dari pukul 10.00 pagi bank sedang offline sehingga membuatku  tidak
bisa transfer uang saat itu juga. Pergi ke kantor pos, aku berhasil
mengirim secara kilat khusus.

14 Maret 2012, pukul 10.00
Kecewa yang Kedua dan kepalaku pusing
Aku pun kembali ke bank lagi untuk transfer uang tetapi aku terkejut
karena petugas bank memberitahukan bahwa jika transfer ke luar kota
akan terkena atau terpotong lima ribu rupiah. Padahal untuk sebelumnya
tidak terpotong biaya apa pun. Aku pun belum buka rekening sehingga
jika transfer akan tetap terpotong. Setelah itu aku pulang ke rumah.
Di perjalanan aku kepanasan dan membuat kepalaku pusing.
Pukul 11.00
Aku sudah tiba di rumah dengan keadaan kepalaku pusing. Sesampai di
rumah aku istirahat sebentar.
Pukul 14.00
Aku diajak Mama Papa pergi untuk mengambil uang di ATM. Mereka
mengajakku karena tidak bisa mengambil sendiri. Setelah mengambil uang
trus berlanjut ke Muntilan ke pasar burung sebentar. Kemudian membeli
mi rebus di dekat pasar muntilan. Wah enak rasanya makan mi rebus
karena sudah lama tidak membeli dan memakannya. Tetapi membeli mi
rebus  di tempat bukan langganan kami karena tempat penjual mi rebus
sbegaia langganan kami sudah tidak ada lagi.


Penantian Honor
13 Maret 2012


GELAP

Gelap hati
Apakah listrik jiwa korslet?
Apa ku lupa mengontrol arusnya?
Terlepak tandak menengok keadaan

Ada apa di sana?
Cicak buntung menggigit syaraf
Listrik hati putus berserak
Seperti oak tak bersumsum

Aku jenuh
Hengap dan kedap
Gantikan aku, cepat!
Henyakkan tulang di pangkuan berry
Aku lelap dalam gundah

Hey, Tuhan
Apa ini yang kau maksud?
Pencarian jati diri yang
Begitu saja dihempas tipu?
Aku ini ingin berkarya
Aku pula harus merizki

Ini salah, itu salah
Gelap fikir lebih merana
Aku sungguh lelah jiwa
Sampai kapan begini?
Hanya ada layar tak bernyawa
Berteman sajak tak terlukis kata

Gelap
Kosong
Hingkapan pahit kehidupan
Apakah aku marmut?
Tak bolehkah ku raih impiku?
Aku gelisah namun tak tertandan

Tadahi aku dengan kasih-Mu
Tampung aku dalam genggam-Mu
Tangkup aku sebagai tinta halus-Mu
Tilap aku dalam sinar hidup sejati
Tepis risauku yang mencambuk kalbu
...........................


Hemm...
Genap enam hari aku menanti honor yang tak kunjung datang. Ada apa ini? Aku sangat gelisah. Tak ada jiwa fana yang dapat tenang jika jerih payahnya tak diupah, bukan? Aku yang bodoh atau memang terjadi problem pengiriman? Kupastikan ketentuan perjanjian menyangkut sistematik pembayaran. Nah, benar kan? Ternyata 5 hari kerja secara elektronik "redeem" yang aku lakukan pasti dibayar ke pay pal.
Tapi....
Ini hari ke-6 sejak tanggal 7 kemarin.!!! Haduuuh, Chyput pusing dengan sistemnya! Apakah maksud "delivered within 5 days business" itu adalah hari Senin s/d Jumat saja? Sementara Sabtu & Minggu dianggap hari libur?
Do'a dan harap silih berganti di hati dan fikir Chyput. Ingin bertanya, tak tahu ke mana? Chyput coba dua kali kirim ke contact mereka lewat website-nya. Masih juga belum direspon.
Mondar-mandir, bolak-balik kayak ngedadar telor aja itu nge-cek akun Pay Pal. Masih nihil aja dari mereka. Ampuuuun Chyput pusiiiing.. Apa sih yang mereka jadikan poin di sini? Meski hanya sekedar Data Entry, tapi bukan berarti mereka seenaknya lari dari tanggung jawab "pembayaran honor" kan?
Chyput mulai mikir, apa semua penyedia lapangan "Data Entry Online" selalu "menipu" dalam hal membayar? Memang sih, yang satu ini bukan jenis *docx atau *.xls melainkan survey2 gitulah sekalian menggaet referrals sebanyak mungkin.
Kata bells, temen dia sih udah dibayar, tapi kenapa aku belum kunjung tiba ya redeemnya? mungkin untuk para pekerja, amount ini sangat kecil, tapi bagi aku yang pengangguran dan hanya bertumpu dengan peruntungan Lomba-Lomba Menulis semata, nominalnya cukup besar, sekitar $ 500 usd. Cukuplah untuk bayar hutangan beberapa pesanan yang belum terbayarkan.. *udah pusing banget pengen cepet bayar LUNAS*.
Ikhtiar cari kerja udah, sedekah diki-dikit tiap punya udah, promosi jasa di sana sini udah, do'a udah, pasrah juga udah... Aku minta maaf deh sekarang ku Tuhan, kalau aku masih juga ngeluh.. Tapi gak bisa pendem unek-unek dalam keadaan bingung gelimpung seperti ini.
Banyak pula email sana-sini yang mengajak aku jadi assitant keuangan mereka tapi orang luar negeri yang identitasnya aja aku belum kenal.
Haaaaahhhhh
Andai masih boleh protes, "kenapa sih Tuhan selalu bikin aku bingung setiap punya niat cari penghasilan sendiri???!".
Mula-mula dulu diminta bikin homepage sama sodara, tapi bayarannya kecil banget 500 rb. Tapi....Karena aku emang orang yang segalanya dicoba belajar sendiri tanpa bimbingan, yaudah lah, lumayan buat ulang tahun ke-20 kemarin. ga apa deh aku kerjain. Berikutnya diminta kerja lagi sama beliau membuat laporan keuangan pengeluaran sebanyak 25 bulan dan laporan gaji serta bazar. tau gak dibayarnya berapa? hanya 800 ribu rupiah!?
Kalo boleh nangis, jujyr sakit hati banget. Berasa banget keaniaya dengan hal tersebut. Alasan beliau apa, coba? ---> "Citra kan cuma kerjainnya selama 2 minggu, uwa targetinnya pembayaran dengan standard gaji D3 administrasi 1,6 jt per bulan. jadi Cit cuma uwa bayar 800 ribu".
Gila, gak tuh?? (haduuuh maaf emosi banget soalnya)
Meski aku setujuin, aku tetep cari tahu di belakang. Result-nya APA, coba? STANDARD D3 ADMINISTRASI tahun 2007 itu 3 juta rupiah, bro!!! "BUZZZEEEETTTTT deh ya!!??? ditipu mentah-mentah gue sama uwa sendiri?", rajuk Chyput ngebatin dalem banget. "Sumpah deh gak banget! Jadi nyesel Chyput ngerjain laporan dengan kinerja professional express. HUH!!!! Tau gitu sih sengaja aja ditunda sampe 2 bulan... Padahal tau gak sih, aku tuh hargain per laporannya cuma 125 ribu doang, gak sampe 200 ribu seperti gaji pekerja online. Tapi ternyata hanya 800 ribu yang dibayar? ASTAGA! Kok kayaknya mentang-mentang aku anak yang cuma tinggal punya papa kandung bersama ibu tiri dan anak2nya dengan kondisi ekonomi yang sulit, seolah beliau jadi sengaja banget ngasih gaji yang sangat amat minim untuk aku".
Kalau boleh sinis, "HELLLOOOOOW!! Nyadar dong Bu! Ini tahun 2012! 800 ribu? Kerjaan segunung? Gak logis banget deh, Bu! 2 hari juga abis hari gini sih!". Tapi beliau malah mencampur adukkan pemberiannya yang 100 ribu per bulan ke aku sebagai uwa ke keponakan. "Heeeey!! Hari gini 100 ribu SEBULAN? Yah yang gila aja ya?" Terlebih lagi latar papa kandung aku yang udah sejak aku lulus SMA gak pernah kasih uang sepeser pun sehari-hari. Meski masih untung aku masih dikasih makan setiap hari. Tapi kalau ditengok dari segi KEBUTUHAN, hari gini seorang anak gak dikasih sama sekali padahal belom dapet kerjaan tetep? Gimana anak mau berkembang sih?
Hari ini aku remain semua di batin dan fikiran. Seperti puisi amatirku tadi "GELAP". Jujur aku ngerasa gelap banget meski ada Tuhan yang selalu liat dan denger aku, tapi kalau hanya sebatas tempat mengadu, aku rasa di selembar kertas putih juga bisa, ya? Aku ini butuh jalan keluar yang nyata, bukan para penipu!
Ditambah lagi berbagai kekalah lomba Februari yang mana mulanya sudah kuniatkan untuk tabungan dan beberapa pembayaran ke depannya, eh, tapi Tuhan masih tetep beluim kunjung persilahkan aku menang. Kadang aku lelah dan jemu menulis, frustasi karna karyaku seolah selalu salah. Selalu tak layak. Dan terlebih aneh lagi, mayoritas yang menang itu malahan orang-orang berada dan bahkan orang kaya yang cuma jadiin hadiahnya untuk foya-foya..
Aku jadi terus-menerus membatin, sepertinya Yang Maha Adil tak pernah adil padaku? Ambisi memang kuat untuk menang, tapi apa sih yang bisa aku lakuin dengan hati yang terlalu rapuh dan terasa gelap gulita membeku? Sepertinya hanya keajaiban saja sekarang yang bisa aku tunggu.
Menyerah?
Sempat sih berfikir demikian. Namun kalau aku menyerah, siapa lagi selain aku sendiri yang bisa membantu kehidupan dan masa depan aku? Entah masih panjang ataukah sebentar lagi pun aku tak tau batas umurku. Jadi aku putuskan untuk tetap berlanjut saja mengikuti lomba lainnya lagi dengan do'a dan harap, siapa tau memang aku sedang mujur dan menang? Jujur aku selalu punya impian menjadi juara utama di dalam program apapun aku berada. Tak hanya ranking 1 kelas atau sekadar juara umum bertahan di sekolah formal saja yang telah berlalu, tapi aku harap selama aku masih bernafas dan mampu berkarya, seluruh hasilnya adalah "jawara" nya. Tak perlulah selalu jadi juara pertama (meski kalau berharap ya demikian) tapi setidaknya aku juara 3 atau 2 nya mungkin?
Hasilnya?
Hasilnya tentu untuk modal aku ikut lomba berikutnya dan meneruskan sekolah. Beli buku-buku, seragamnya, dan sebagainya. Yang pasti tak akan aku simpan di dompet melainkan di Bank. Mengapa? Karena dompet itu penggoda ulung untuk belanja dan foya-foya, sedangkan tabungan itu untuk hal-hal urgent "sangat mendesak".
Selain tentang honor yang tak kunjung datang, masalah lain yang aku temukan hari ini adalah : "Semua lomba yang belum aku ikuti adalah lomba berbayar".
GUBRAK! Udah sesak makin sesak saja rasanya kegetiran hidup? Ikut? Tentu inign. Tapi apa sih yang bisa dilakukan makhluk yang tak punya modal materi? Mengemis minta keringanan? GAK MUNGKIN-lah...
Setiap hati sedikit tenang, aku coba memutihkan lagi keruhan hati yang kian menggelap. Mencoba membisikkan "Tenang, Chy. Allah pasti kasih jalan keluar segera setelah ini.. Lo pasti bisa bayar buku baju dan apapun itu deh.. Bisa mencukupi kebutuhan buat fisik dan juga modal ke depannya".
Dan sore ini, di sini, tepat 20:05 WIB bersama kelambu dan alat ketik, aku masih terus mengetikan unek-unek ngalor-ngidul kesana kemari dengan alur khas diriku "Alur yang berantakan dan tak jelas". Tapi inilah aku, dan beginilah aku menumpahkan kebatinan yang merintih namun terus mengalir. Tak menggunakan fikiran untuk mencurah, namun hanya berlantunkan bisikan dari hati yang ingin Chyput ungkap. Meski hanya sedikit, tapi lumayan untuk mengurangi demonstrasi palung asa diri yang kian mengusut seperti libatan benang.


Secuplik hati sementara kupenggal sampai di sini. Penantian Honor pun tak tau kapan berakhir. Meski sangat kesal, tapi berhubung tak tau kantor pusatnya, aku tak bisa menuntut. Sore ini aku putuskan untuk bermain game seharian tanpa sentuhan tinta otak di atas pelepah dokumen.

Sekian dari Chyput.


Salam Pena.