twitter


Penantian Honor
13 Maret 2012


GELAP

Gelap hati
Apakah listrik jiwa korslet?
Apa ku lupa mengontrol arusnya?
Terlepak tandak menengok keadaan

Ada apa di sana?
Cicak buntung menggigit syaraf
Listrik hati putus berserak
Seperti oak tak bersumsum

Aku jenuh
Hengap dan kedap
Gantikan aku, cepat!
Henyakkan tulang di pangkuan berry
Aku lelap dalam gundah

Hey, Tuhan
Apa ini yang kau maksud?
Pencarian jati diri yang
Begitu saja dihempas tipu?
Aku ini ingin berkarya
Aku pula harus merizki

Ini salah, itu salah
Gelap fikir lebih merana
Aku sungguh lelah jiwa
Sampai kapan begini?
Hanya ada layar tak bernyawa
Berteman sajak tak terlukis kata

Gelap
Kosong
Hingkapan pahit kehidupan
Apakah aku marmut?
Tak bolehkah ku raih impiku?
Aku gelisah namun tak tertandan

Tadahi aku dengan kasih-Mu
Tampung aku dalam genggam-Mu
Tangkup aku sebagai tinta halus-Mu
Tilap aku dalam sinar hidup sejati
Tepis risauku yang mencambuk kalbu
...........................


Hemm...
Genap enam hari aku menanti honor yang tak kunjung datang. Ada apa ini? Aku sangat gelisah. Tak ada jiwa fana yang dapat tenang jika jerih payahnya tak diupah, bukan? Aku yang bodoh atau memang terjadi problem pengiriman? Kupastikan ketentuan perjanjian menyangkut sistematik pembayaran. Nah, benar kan? Ternyata 5 hari kerja secara elektronik "redeem" yang aku lakukan pasti dibayar ke pay pal.
Tapi....
Ini hari ke-6 sejak tanggal 7 kemarin.!!! Haduuuh, Chyput pusing dengan sistemnya! Apakah maksud "delivered within 5 days business" itu adalah hari Senin s/d Jumat saja? Sementara Sabtu & Minggu dianggap hari libur?
Do'a dan harap silih berganti di hati dan fikir Chyput. Ingin bertanya, tak tahu ke mana? Chyput coba dua kali kirim ke contact mereka lewat website-nya. Masih juga belum direspon.
Mondar-mandir, bolak-balik kayak ngedadar telor aja itu nge-cek akun Pay Pal. Masih nihil aja dari mereka. Ampuuuun Chyput pusiiiing.. Apa sih yang mereka jadikan poin di sini? Meski hanya sekedar Data Entry, tapi bukan berarti mereka seenaknya lari dari tanggung jawab "pembayaran honor" kan?
Chyput mulai mikir, apa semua penyedia lapangan "Data Entry Online" selalu "menipu" dalam hal membayar? Memang sih, yang satu ini bukan jenis *docx atau *.xls melainkan survey2 gitulah sekalian menggaet referrals sebanyak mungkin.
Kata bells, temen dia sih udah dibayar, tapi kenapa aku belum kunjung tiba ya redeemnya? mungkin untuk para pekerja, amount ini sangat kecil, tapi bagi aku yang pengangguran dan hanya bertumpu dengan peruntungan Lomba-Lomba Menulis semata, nominalnya cukup besar, sekitar $ 500 usd. Cukuplah untuk bayar hutangan beberapa pesanan yang belum terbayarkan.. *udah pusing banget pengen cepet bayar LUNAS*.
Ikhtiar cari kerja udah, sedekah diki-dikit tiap punya udah, promosi jasa di sana sini udah, do'a udah, pasrah juga udah... Aku minta maaf deh sekarang ku Tuhan, kalau aku masih juga ngeluh.. Tapi gak bisa pendem unek-unek dalam keadaan bingung gelimpung seperti ini.
Banyak pula email sana-sini yang mengajak aku jadi assitant keuangan mereka tapi orang luar negeri yang identitasnya aja aku belum kenal.
Haaaaahhhhh
Andai masih boleh protes, "kenapa sih Tuhan selalu bikin aku bingung setiap punya niat cari penghasilan sendiri???!".
Mula-mula dulu diminta bikin homepage sama sodara, tapi bayarannya kecil banget 500 rb. Tapi....Karena aku emang orang yang segalanya dicoba belajar sendiri tanpa bimbingan, yaudah lah, lumayan buat ulang tahun ke-20 kemarin. ga apa deh aku kerjain. Berikutnya diminta kerja lagi sama beliau membuat laporan keuangan pengeluaran sebanyak 25 bulan dan laporan gaji serta bazar. tau gak dibayarnya berapa? hanya 800 ribu rupiah!?
Kalo boleh nangis, jujyr sakit hati banget. Berasa banget keaniaya dengan hal tersebut. Alasan beliau apa, coba? ---> "Citra kan cuma kerjainnya selama 2 minggu, uwa targetinnya pembayaran dengan standard gaji D3 administrasi 1,6 jt per bulan. jadi Cit cuma uwa bayar 800 ribu".
Gila, gak tuh?? (haduuuh maaf emosi banget soalnya)
Meski aku setujuin, aku tetep cari tahu di belakang. Result-nya APA, coba? STANDARD D3 ADMINISTRASI tahun 2007 itu 3 juta rupiah, bro!!! "BUZZZEEEETTTTT deh ya!!??? ditipu mentah-mentah gue sama uwa sendiri?", rajuk Chyput ngebatin dalem banget. "Sumpah deh gak banget! Jadi nyesel Chyput ngerjain laporan dengan kinerja professional express. HUH!!!! Tau gitu sih sengaja aja ditunda sampe 2 bulan... Padahal tau gak sih, aku tuh hargain per laporannya cuma 125 ribu doang, gak sampe 200 ribu seperti gaji pekerja online. Tapi ternyata hanya 800 ribu yang dibayar? ASTAGA! Kok kayaknya mentang-mentang aku anak yang cuma tinggal punya papa kandung bersama ibu tiri dan anak2nya dengan kondisi ekonomi yang sulit, seolah beliau jadi sengaja banget ngasih gaji yang sangat amat minim untuk aku".
Kalau boleh sinis, "HELLLOOOOOW!! Nyadar dong Bu! Ini tahun 2012! 800 ribu? Kerjaan segunung? Gak logis banget deh, Bu! 2 hari juga abis hari gini sih!". Tapi beliau malah mencampur adukkan pemberiannya yang 100 ribu per bulan ke aku sebagai uwa ke keponakan. "Heeeey!! Hari gini 100 ribu SEBULAN? Yah yang gila aja ya?" Terlebih lagi latar papa kandung aku yang udah sejak aku lulus SMA gak pernah kasih uang sepeser pun sehari-hari. Meski masih untung aku masih dikasih makan setiap hari. Tapi kalau ditengok dari segi KEBUTUHAN, hari gini seorang anak gak dikasih sama sekali padahal belom dapet kerjaan tetep? Gimana anak mau berkembang sih?
Hari ini aku remain semua di batin dan fikiran. Seperti puisi amatirku tadi "GELAP". Jujur aku ngerasa gelap banget meski ada Tuhan yang selalu liat dan denger aku, tapi kalau hanya sebatas tempat mengadu, aku rasa di selembar kertas putih juga bisa, ya? Aku ini butuh jalan keluar yang nyata, bukan para penipu!
Ditambah lagi berbagai kekalah lomba Februari yang mana mulanya sudah kuniatkan untuk tabungan dan beberapa pembayaran ke depannya, eh, tapi Tuhan masih tetep beluim kunjung persilahkan aku menang. Kadang aku lelah dan jemu menulis, frustasi karna karyaku seolah selalu salah. Selalu tak layak. Dan terlebih aneh lagi, mayoritas yang menang itu malahan orang-orang berada dan bahkan orang kaya yang cuma jadiin hadiahnya untuk foya-foya..
Aku jadi terus-menerus membatin, sepertinya Yang Maha Adil tak pernah adil padaku? Ambisi memang kuat untuk menang, tapi apa sih yang bisa aku lakuin dengan hati yang terlalu rapuh dan terasa gelap gulita membeku? Sepertinya hanya keajaiban saja sekarang yang bisa aku tunggu.
Menyerah?
Sempat sih berfikir demikian. Namun kalau aku menyerah, siapa lagi selain aku sendiri yang bisa membantu kehidupan dan masa depan aku? Entah masih panjang ataukah sebentar lagi pun aku tak tau batas umurku. Jadi aku putuskan untuk tetap berlanjut saja mengikuti lomba lainnya lagi dengan do'a dan harap, siapa tau memang aku sedang mujur dan menang? Jujur aku selalu punya impian menjadi juara utama di dalam program apapun aku berada. Tak hanya ranking 1 kelas atau sekadar juara umum bertahan di sekolah formal saja yang telah berlalu, tapi aku harap selama aku masih bernafas dan mampu berkarya, seluruh hasilnya adalah "jawara" nya. Tak perlulah selalu jadi juara pertama (meski kalau berharap ya demikian) tapi setidaknya aku juara 3 atau 2 nya mungkin?
Hasilnya?
Hasilnya tentu untuk modal aku ikut lomba berikutnya dan meneruskan sekolah. Beli buku-buku, seragamnya, dan sebagainya. Yang pasti tak akan aku simpan di dompet melainkan di Bank. Mengapa? Karena dompet itu penggoda ulung untuk belanja dan foya-foya, sedangkan tabungan itu untuk hal-hal urgent "sangat mendesak".
Selain tentang honor yang tak kunjung datang, masalah lain yang aku temukan hari ini adalah : "Semua lomba yang belum aku ikuti adalah lomba berbayar".
GUBRAK! Udah sesak makin sesak saja rasanya kegetiran hidup? Ikut? Tentu inign. Tapi apa sih yang bisa dilakukan makhluk yang tak punya modal materi? Mengemis minta keringanan? GAK MUNGKIN-lah...
Setiap hati sedikit tenang, aku coba memutihkan lagi keruhan hati yang kian menggelap. Mencoba membisikkan "Tenang, Chy. Allah pasti kasih jalan keluar segera setelah ini.. Lo pasti bisa bayar buku baju dan apapun itu deh.. Bisa mencukupi kebutuhan buat fisik dan juga modal ke depannya".
Dan sore ini, di sini, tepat 20:05 WIB bersama kelambu dan alat ketik, aku masih terus mengetikan unek-unek ngalor-ngidul kesana kemari dengan alur khas diriku "Alur yang berantakan dan tak jelas". Tapi inilah aku, dan beginilah aku menumpahkan kebatinan yang merintih namun terus mengalir. Tak menggunakan fikiran untuk mencurah, namun hanya berlantunkan bisikan dari hati yang ingin Chyput ungkap. Meski hanya sedikit, tapi lumayan untuk mengurangi demonstrasi palung asa diri yang kian mengusut seperti libatan benang.


Secuplik hati sementara kupenggal sampai di sini. Penantian Honor pun tak tau kapan berakhir. Meski sangat kesal, tapi berhubung tak tau kantor pusatnya, aku tak bisa menuntut. Sore ini aku putuskan untuk bermain game seharian tanpa sentuhan tinta otak di atas pelepah dokumen.

Sekian dari Chyput.


Salam Pena.

0 Coment:

Posting Komentar