twitter


KETIKA SESUATU TERTANGGALKAN

Oleh : Maya Noorwidia Ulaeni

4 April 2012

Bingung banget, skenario film belum beres… toloooooooooooooooooooooooooooooooooooooooong ..
Teruntuk Pak Yus :
Pak, mohon maaf  untuk penulisan skenario film belum bisa dirampungkan pecan ini. kesibukan yang sangat menyita waktu, menjadi alasan utama. Entah harus berkata apa, sebenarnya saya ingin sekali memiliki waktu luang dan santai, kesibukan di semester ini sangat berbeda jauh dari semester sebelumnya, tugas kuliah semakin menumpuk, ditambah lagi pekerjaan di tempat saya mengajar. Dilengkapi dengan kesibukan di rumah mengelola usaha kecil-kecilan. namun jujur saja, dari pertama saya mendapat tugas menulis skenario film, saya sama sekali tidak tahu bagaimana cara menulis naskah skenario propesianal, saya juga tidak tahu harus mulai dari mana dulu saya menulis. Namun dengan bekal usana, niat dan tekad, saya sharing dengan seorang penulis skenario, saya bertanya perihal skenario film, namun ternyata diskusi panjang pun tak cukup membuat saya paham dan mengerti, saya mulai melakukan blog walking untuk mencari informasi seputar dunia penulisan skenario fil, namun itu pun belum membuat saya paham bagaimana cara menulis skenario, hingga saya berdiskusi dengan penulis skenario FTV , dan beliau menawarkan buku cara menulis skenario professional.. dan dari sanalah saya belajar, hingga tahap demit ahap saya berjuang untuk mengerti dan lebih mengerti,   Apa daya, manusia tak memiliki dimensi robotik, sehingga ada saja sesuatu hal yang tertanggalkan, kalau saja saya boleh memaparkan alasan yang sesungguhnya, itulah alasan mengapa tugas skenario belum tuntas.
 Mohon maaf kepada dosen favorit saya (Yus Rusmana), 
terimakasih-Maya Noor


HARU KU PADA GURU!
Oleh: Maya Noorwidia Ulaeni
 28 Januari 2012 – sore
Helaan nafasku sore ini sangat indah tertata dalam rongga :) Lembayung senja pun seakan mengecupkan ciuman hangatnya di keningku dan memberitahu bahwa sekarang suDah jam 16.00 :) Jingga kemerahan itu memang setia, selalu menantangku untuk menyunggingkan senyuman hangat dari bibirku. Jam di akhir pekan ini memang terasa hangat meraja bahagia, mungkin karena UAS semester 5 ku rampung juga di hujung pekan ini :) Rasa lelah hari ini seakan tergantikan, dengan melihat wajah guru favoritku [----Pak Yus----], itu panggilan akrabku padanya [-----Yus Rusmana-----]. hari ini beliau mengumpulkan para penulis novellete yang terjaring untuk penerbitan buku. Kabar yang indah, novelleteku yang berjudul "Jebak Ilalang" tersaring didalamnya. Rasa syukur yang menyeruak membahana membuat hujung senjaku terasa tenang dan menang [alhamdulillah]. namun ku redam rasa bahagiaku di depan teman-teman kala itu, hanya ucapan alhamdulillah dan senyuman mesra bersahabat yang ku ukir kala itu [padahal, aku ingin sekali berteriak dan tertawa girang atas apresiasi yang ku terima dari perjuanganku menulis novellete kala itu,hehe]. Dengan hati yang sadar, Aku jadi teringat pepatah ayahku dulu, "Jadikanlah dirimu dan ilmumu seperti padi yang berjuang tumbuh dan memberikan hasil pada semua orang tanpa pernah menengadahkan batangnya (sekalipun ia disanjung dan dipuji oleh semua orang). 
Jujur, saat itu aku terpukau atas apa yang dipesankan oleh ayahku, teladan, renungan, dan cerminan adalah beliau yang selalu ku sayang (papa). Sekarang aku duduk di jurusan Sastra indonesia, wacana yang diamanatkan oleh ayahku seperti feature yang tertulis rapi dalam nadi-nadi setiap penullis, kalau kita ingat pribahasa >> Berilmulah seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk. Sampai saat ini, aku terus mengingat dan menerapkan pribahasa itu dalam hidupku. Aku juga jadi teringat sama tanteku [---Eem Emalia---], novellete yang ku tulis itu (masih dalam bentuk soft copy) mendapat apresiasi positif darinya, semangat dan kesediaannya menjelajahi cerita dalam novelleteku, dan memberikan kesan-kesan unik yang ia dapatkan setelah membacanya serta memberikan saran-saran menarik untuk hujung cerita dalam tulisanku, sontak membuatku hatiku berbunga [hehe], karena jarang sekali ada orang yang bersedia meng-endosement karya seseorang sedalam dan sesetia beliau [thanks for ur edos, my aunt :)].  Aku tinggal mengumpulkan tulisan pelengkap dalam bukuku: kata pengantar penulis, riwayat kepenulisan, surat keterangan keaslian naskah dan beberapa foto bebas, hehe. hatiku berdoa semoga perjalanan dan proses penerbitan hingga pemasarannya lacar serta penuh berkah, aamiin :) Perasaan bahagia tetap bertahan di hatiku kala itu, tanpa menghimpun perasaan angkuh dalam tubuh, akhirnya ku mampu lewati pertemuan gembira bersama penulis-penulis novellete di ruang 23 saat haru. Terimakasih guru atas apresiasi hari itu. :)