Sudah lama banget aku gak menyapa teman-teman On Lineku terutama warga WR. Hari ini aku pengin nyempetin waktu buat mereka. Khusus yang sudah nulis BBHB ini, khususnya Mbak Repita Hadi, Mbak Mustika WS, mbak Yulina T, aku minta MA'AF baru hari ini aku update BBHB kalian. Tapi itu bukan karena kesengajaan, aku benar-benar sangat sibuk. Aku ikhlas kok kalau kalian bilang macem-macem tentang aku termasuk ngatain aku ganteng dan imut aku terima dechhhh... heheheheh
Hari ini aku agendakan jadwal aja deh biar urut:
1. Update CHSP
2. Edit event "Kesetiaan yang tersisih" dan menerbitkannya
3. Edit event "Bingung"
4. Persiapkan event baru (heheheheheh apa ya?)
5. Katanya pengin terbit buku solo? iyaaaa.... duh sampai lupa dan omong doang kakakak
6. Update Blog pribadi..
7. dll
mudah-mudahan gak ada pelanggan yang rese dan menyela pekerjaanku heheheheh SEMANGAT !!!
0
Coment
Posted in
Label:
Launa Rissadia
Oleh Launa Rissadia
Akhirnya aku telah menemukan jalanku. Jalan di mana aku akan berjalan dan berjuang untuk meraih impianku. Aku sangat suka membaca buku dan sangat terinspirasi oleh penulis-penulis sukses baik penulis di Indonesia maupun penulis Internasional. Aku banyak belajar dari beberapa buku mereka yang telah kubaca. Aku ingin sukses seperti mereka. Keinginan yang simple tapi tidak mudah dan perlu banyak usaha yang harus aku lakukan.
Aku ingin mengubah hidupku. Aku tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja dan tidak ingin begitu saja mengikuti alur kehidupan yang berjalan tanpa tahu arah serta tujuannya. Aku memiliki jalanku sendiri. Walau nantinya akan banyak rintangan serta tantangan yang akan aku hadapi, aku akan terus berjalan, berjalan, dan berjalan.
Aku juga ingin menjadi orang yang berguna tidak hanya bagi keluargaku tetapi juga bagi semua orang. Impian terbesarku dari setahun lalu adalah menjadi seorang penulis sukses. Penulis yang tidak hanya sukses dalam kehidupan pribadinya tetapi juga kehidupan sosialnya.
Memang baru empat bulan aku menemukan jalanku dan itu sudah pasti waktu yang sebentar. Tapi selama empat bulan tersebut aku telah mendapat banyak pengalaman dan pelajaran sebagai bekal buatku. Bekal untuk masa depanku.
Berawal dari passion yang aku ketahui sejak agustus lalu, aku merasa hari-hariku empat bulan terakhir ini sangat berguna dan jauh lebih baik dibandingkan sebelum aku mengetahui passionku. Karena passionkulah aku semakin bersemangat untuk meraih impianku.
Setelah aku mendapat dua berkah di bulan ini, aku merasa diriku yang sekarang jauh lebih baik. Kalau dulu tidak ada hal yang bisa aku banggakan dari diriku sendiri, setidaknya sekarang ada. Aku tahu dan sangat menyadari perjalananku masih sangat panjang. Ini adalah permulaan bagiku.
Aku tidak tahu kapan aku akan sampai ke tujuanku dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku hanya tahu bahwa aku harus terus berusaha keras dan terus berjuang untuk meraih impian-impianku. Aku tidak akan berhenti sampai aku meraih impianku dan tahu di sanalah aku akan berhenti. Walau aku tahu itu akan membutuhkan proses yang panjang dan waktu yg banyak tapi aku tidak akan menyerah.
Bagaimana denganmu?? Apakah impian terbesarmu?? Sudahkah kamu berjalan di jalan yang tepat sesuai passionmu??
Temukanlah passionmu maka kamu akan mengetahui kemana tujuanmu.
0
Coment
Posted in
Label:
Repita Hadi
Repita Hadi
Lolos Dari Maut
Innalillahiwainnaillaihiroji'un.... Aaa... mataku seketika ingin merem dan teriak ketakutan. Pagi ini baru saja aku turun dari bus yang membawaku ke kota metropolitan dari Ngawi. Langkahku agak terburu-buru karena harus di kejar sang waktu. Tapi sayang bus yang biasa datang subuh hari ini diba di tempat tujuan sudah pukul 6 pagi.
Di seberang melempar SMS bahwa sebentar lagi akan berangkat, itu artinya surat yang kubawa dari kampung untuk keperluan pajak motor tidak bia di bawa serta, dan terlambat....
Itulah sebabnya kenapa aku buru-buru untuk menyeberang jalan yang ternyata salah ketika aku turun. Kulihat di sebelah kanan, perempatan jalan utama itu sedang menunjukkan lampu warna merah, egera ku;angkahkan kaki, namun naas sampai di tengah jalan lampu menyala hijau .... Astaghfirullah.... Dari arah kiri tepat di jalur aku berdiri kiri kana ada beberapa mobil besar besar, truck gandengan berdempet dengan angkot dan mobil box yang saling mendahului kebut-kebutan mengejar waktu nyala hijau yang tidak lama.
Mendadak lemas dan ngeri membayangkan ya Allah ... takut sekali, apa jadinya tubuh dan nyawaku jika tertabrak. Alhamdulillah... Allah menolongku, pak sopir begitu mahir membawa mobil mereka. Terimakasih ya Allah, Kau begitu sayang padaku, walau pun terkadang aku sering lalai. Terimakasih ya Allah atas nikmat selamat yang tiada ternilai ini.
Sambil menunggu hilang rasa gemetar akirnya aku duduk sembari mencari taksi yang tak kunjung ada yang kosong.
Nikmat Tuhan yang manakah yang kau abaikan? Subhanallah....
Hikmah dari semua kejadian ini adalah, bahwa dalam keadaan apa pun kita tidak perlu terburu-buru mengambil langkah. Ketenangan adalah sesuatu yang mahal, sulit dan terkadang luput dari keadaan yang menguasai kita. Tetaplah kita bersyukur atas setiap kejadian yang menimpa kita, karena semua ada hikmahnya.
0
Coment
Posted in
Label:
Om Dompet
Wah gawat kaki bapak sakit, katanya "dengkul" yang kiri susah digerakkan, katanya juga udah diterapi pakai mesin elektrik selama 3 hari ini. Waduh, aku pikir justru itu yang bikin sakit.. hmmmmzzzzz
Sorenya aku anterin ke dokter.. hadehhhh banyak juga antrinya, sabar aja dah...
Minggu, 11 Desember 2011
Hari ini masih senggang, waktunya bersih-bersih dan kembali On Line. Sambil nunggu jam 02.00 ada jadwal main badminton. Tapi ...... bapakku kan lagi sakit, terus si Sapi siapa yang mau mencarikan rumput?? aku bergegar "memateni" komputer dan langsung ke sawah...
"hah... ini jam 12.00 lho"
"Emang napa?"
"masak ke sawah bukannya ngentang entang panase, mletheke bun-bunnan" (panasnya mecahkan ubun-ubun)
"aeee,,,, ra urusan, penting sapiku wareg, lagian bapakku gak bisa nyari rumput, jadi harus aku ni yang biyayakan"
setelah dapat banyak langsung pulang, waduuuhhhh tanganku tergores-gores "kolonjono" kakakak jadi gak imut lagi dah tanganku... biar aja deh penting pacar gak berpaling.....
"yanck... kamu suka nyari rumput kolonjono ya" pacarku
"kok tahu?"
"karena kamu telah mengijaukan hatiku dengan goresan-goresan cinta" kakakakak gombal gambel deh dirimu ini
"mmmmm... yanck, kamu anggota WR ya??" pacarku
"kok tahu?"
"karena kamu telah menginspirasi hatiku" cieeeeeeeeee....... gombal gambel lageeeeeee....
(itu sekelumit SMS aje xixixix)
***
sampai dirumah: "hey sapiku apa kabar"
"hemmmmaaaaaohhhhhhhh"
"apa?"
"hemaaaaahhhhhhh"
"hah.. apa, kok gak jelas gitu sih?"
(sapiku diem.. dan memandangiku...aku bengong juga)
lalu aku tertawa sendiri, aku yg bodoh apa sapiku yang bego' ya?? kakakaka..... wis lah diem aja ini kukasih makanan yang uuuennnnakkkk... kolonjono hasil keringatku ya... dihabisin Okey?!
Haduuuuhhh sapiku kok gak "dokoh" (lahap) sih makannya....
"Hemmoooooooohhhhh" sapiku
"emooh yaw wis.... ngelih po urusanku, keliren yo rasakno DW, yukkk dada goobye"
aku tinggalkan sapiku, emang sih dia gak begitu suka kalau aku yang kasih makan, cuma si bapak yang ia harapkan. huh dasar sapi edan!!
***
Jam 02.00 akhirnya bisa badminton juga, tunguuuuuuuu kawan2
0
Coment
Posted in
Label:
Om Dompet
Hari ini aku mulai memikirkan pekerjaan onlineku yang terbengkelai, ya skripsi, ya cerpen, proyek bukum dan juga beberapa order desain. Ada lebih dari 6 (enam) skripsi yang harus tertunda.. untung tidak diburu-buru
Siang ini banyak waktu luang, aku matikan komputer, kebetulan salah satu temanku (Fery) datang ke rumah disusul Enjer, Moko, Kibri dan Patlas. (hmmmmm mereka merupakan beberapa teman terbaikku) Mereka tahu aja aku baru nyantai. Sambil dengar musik aku sempatkan untuk membaca buku "LUKISAN KEABADIAN" karya Kahlil Gibran. Lumayan dapat sedikit ilmu tentang puisi.
Agak sore aku diajak tennis meja ke SMPN 1 Pracimantoro (dekat rumah) sudah lama sekali aku tidak ke sekolah tempat sekolahku waktu SMP dulu ternyata sudah sangat berubah. Jadi lebih bagus. Namun ada beberapa yang masih tetap dan tidak bisa dilupakan.... (heheheh gubrakkk)
"hey ayo main..!!"
"Oke oke oke"
aku bengong ngeliat memory itu, akhirnya kaget dikejutkan teman2ku... yuk main tennis meja sampai mangrib tiba.
****
HARI SANGAT senang, karena jarang sekali aku ngumpul sama teman-teman selama ini. mudah-mudahan tidak merubah dan merenggangkan persahabatan hanya gara-gara jarang ketemu. Aku berharap semua ini akan terlukis abadi seperti kata Kahlil Gibran heheheheh
0
Coment
Posted in
Label:
Yulina Trihaningsih
0
Coment
Posted in
Label:
Riri Maretta
0
Coment
Posted in
Label:
Repita Hadi
18 NOV 2011
KETIKA SABAR HARUS MEMILIH
Malam ini aku terlelap dalam mimpi yang membelalakkan mataku ketika terjaga. Tahukah kau apa itu?
Oh my God, aku bertemu dengan seorang teman, sahabat yang kemudian merusak persahabatan dengan cara
dan hatinya.
Persahabatan kami mulai renggang ketika entah dengan atau tanpa sengaja dia mengatakan padaku, "sebenarnya aku mencintai kamu,"
beriring penyerahan sepucuk undangan pernikahannya dengan seorang gadis yang aku tak mengenalnya.
HMM, bukanlah masalah berat namun aku merasa dipecundangi sebagai seorang sahabat.
Aku tetaplah aku yang dulu, aku tak ingin ukhuwah terputus hanya karena masa lalu konyol yang tak terealisasi.
Adakah hikmah di balik semua ini?
Begitu banyak hal yang kudapatkan dari semua itu, Allah sedang mengujiku, memprosesku dengan sebuah kesabaran yang selama ini kurang kumiliki. Allah lebih menghidupkan hatiku dengan ujian ini karena membawaku lari dan semakin dekat dengan-NYA. Allah juga tumbuh suburkan perasaanku membaca lingkungan.
Pengalaman adalah guru paling berharga, dan aku terlalu kerdil tanpanya. Kini hari ini aku kembali di ingatkan, bahwa aku harus terus bersabar dan sabar menjalani hidup, karena hidup adalah pilihan, perjuangan dan masa depan. pilihan karena harus mampu memilih antara dua sisi 'kiri dan kanan'. Perjuangan, untuk tetap berada pada pilihan demi masa depan yang harus di lalui, masa depan yang menjadi impian indah, bukan sekedar sebuah mimpi.
Dan ketika aku terjaga ternyata sudah jam tiga, artinya aku pun kembali di ingatkan, bahwa aku harus segera penuhi panggilannya. Bye bye mimpi kau hanyalah bunga tidur, walau pun tokohnya pun bagiku benar-benar pemimpi.
0
Coment
Posted in
Label:
Mustika W S
ke plaza untuk mencari tas dan kado buat pernikahan senior kami yang lain. Setelah
mendapatkan kado, kami meluncur ke tempat yang lain.
Kami mengelilingi hampir semua toko tas yang
ada di plaza tersebut. Dimulai dari lantai paling dasar sampai atas. Memilah-milah
mana yang bagus dan menempel di hati. Tibalah pada satu toko, shoplifter yang ramah sangat sabar
menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan. Tetap memberi senyum walau kami
tidak jadi beli.
Tibalah pada toko berikutnya, dia malah
marah-marah karena tidak jadi beli sambil bermuka masam, padahal kami sudah
meminta maaf. Setelah berkeliling lagi dan berpikir, kami memutuskan balik ke
toko yang shoplifter-nya ramah.
Setelah kami cek, hanya toko tersebut yang
punya model tas tersebut walau di lain toko ada merk yang sama. Memang lumayan
mahal, tapi melihat kualitas dan sudah jatuh cinta pada pandangan pertama,
akhirnya kakak memutuskan untuk membelinya.
Aku srek (suka) dengan tas merah merk Hermes. Untuk mengganti tas
jalan-jalanku yang sudah kusam dan berbulu. Dan umurnya yang cukup tua. Kutawar
sesuai budget-ku tapi tak bisa lagi, bos-nya
hanya menurunkan lima ribu perak. Huh, aku menghela napas. Aku memandangi tas
merah itu. Sangat manis, imut dan anggun. Kakak itu pun dengan sabar menenteng
tas itu dan mengatakan, “Kakak gak bakalan nyesal belanja disini! Jamin garansi
harga kalau ada yang nawarkan murah dari sini dan ini kualitas bagus!” Murah
katanya???
“Bisa puasa seminggu penuh nih,” dalam hatiku. Kami
pun keluar dari toko itu. Kakak bertanya, “Kenapa gak diambil Mus???”
“Aih Kak, tak cukup uang Imus.”
“Ya udah pakai uang Kakak aja dulu.”
“Boleh??? Tapi bayarnya bulan depan
ya?”
“Oke.”
Dari lantai dasar kami kembali
menaiki tangga berjalan.
Sayang. Sungguh sayang. Bukan jodohku.
Si H telah diambil orang. Hohoho, aku hanya tersenyum kecut. Sebenarnya ada, tapi
warnanya hitam. Aku tidak suka, kelihatan pucat. Sedangkan yang merah kelihatan
manis dan cerah. Shoplifter mencoba
menenangkanku, menelepon bosnya dan kawan bosnya, manatau ada stok yang
tertinggal. Nihil. Habis. Keluarlah aku dengan kecewa. Kami pun tertawa.
“Itukan Mus, bukan dari tadi diambil. Emang
bukan jodohmu!”
“Iya Kak, ya udahlah, untungnya Imus gak jadi
ngutang sama Kakak.” Ucapku sambil cemberut.
“Gak
harus mikirin utang deh,” ujarku dalam hati.
Aku berharap menemukan tas itu lagi. Kami pun
sekali lagi berkeliling, namun sayang, tak ada model yang seperti itu. Hiks. Hari
sudah mendung. Kami pun pulang. Padahal kalau tidak mendung, kami mau mencarinya
di Petisah. Kok jadi kepikiran gini ya?? Sampai saat ini, bentuknya sangat
jelas di mataku.
MPH_ 11: 00 PM
0
Coment
Posted in
Label:
Mustika W S
November 2011
Apa kesalahanku sampai-sampai mereka bersikap
seperti itu padaku. Atau aku yang sangat sensitif??? Kesensitifanku selalu memuncak di hari pertama bulannya. Betapa
kesalnya aku mengetahui mereka mau mengadakan iftar jama’i semalam tanpa mengikutsertakan aku. Padahal dari pagi
sampai siang kami bertemu. Sebenarnya aku tak tahu, ketika membuka fb, status
mereka terpampang di home (beranda),
alhasil aku membacanya.
Kenapa aku dicuekin, sudah sebulan lebih rasa
ini tersimpan dalam hatiku. Kalau katanya kondisi imannya yang rapuh, tapi
kenapa dia tidak berusaha memperbaiki persahabatan kami seperti semula, walau
semalam kami sudah melakukan komunikasi yang cukup lancar. Entahlah, apakah aku
merasa cemburu??? Tapi bukankah dalam persahabatan ada hak dan kewajiban
seorang sahabat??? Kalau bukan dengan mereka aku bermanja-manja, sama siapa
lagi??
Mereka saudari yang kusayangi karena Allah. Saudari
yang selalu kubangga-banggaan. Saudari yang dipersatukan dari SMA. Salahkah aku
meminta perhatian dari mereka, toh aku selama ini mewujudkan kasih sayangku
dengan ungkapan, sms, puisi. Kenapa ketika aku muncul di status mereka aku
diacuhkan. Sebenarnya apa mau kalian? Dan apa salahku??
Sebelumnya tidak pernah seperti ini, mereka
selalu merespon apa yang aku lakukan. Apa mereka tidak menginginkan
keberadaanku. Ya, mungkin. Lebih baik aku diam. Atau berusaha untuk menjadi
cuek. Tak mau tahu tentang keadaan mereka, tak perlu khawatir lagi tentang
kondisi mereka, tak perlu memikirkan mereka, tak perlu mengenang keadaan dulu. Apakah
enak seperti itu??
Kekesalanku menjadi-jadi, adik lelakiku malah
mencopot label garansi di modemku, padahal itu sebagai tanda bukti kalau mau servis
dan mengganti modem. Aku berencana, besok mau ke tokonya. Akhir-akhir ini modemku
menunjukkan sikap yang aneh. Biasanya, jika ada gambar globe di sudut kanan
bawah layar laptopku dan lampu hijau atau biru menyala di modemku, maka
berselancar ke dunia maya sangat nyaman. Tapi ini, lampu sudah hijau, globe ada,
tak bisa konek. Dan kadang globe ada, lampu biru nyala, juga tak konek. Nanti lampu
hijau nyala, globe tak nongol, bisa konek, tapi sangat lama loading-nya.
Kupikir karena lagi ada gangguan jaringan
sehingga menjadi lemot tapi ini kenapa jadi aneh begitu. Buktinya kalau kubawa
ke kantor, sinyal penuh dan browsing pun jadi nyaman. Tadi malam jadwal deadline pengiriman naskah true story of jomblo.
Aku sudah menyiapkan flashdisc untuk
menyimpan file lalu ke warnet. Sangat
terpaksa dalam hatiku jika ke warnet malam-malam. Apalagi kalau sudah malam
isinya para lelaki dan kebanyakan merokok. Alhamdulillah setitik harapan, sinyal muncul, globe nongol, hijau bersinar. Walau lama, tapi
proses pengiriman naskah berhasil.
Aku baru selesai mandi. Lumayan tenang sambil
mendengarkan lantunan kalam ilahi dari mp3. Ditambah tasbih dari rintik-rintik
hujan di luar. Mungkin tambah tenang jika melakukan salat, saat ini cuti. Mau tidak
mau aku harus menerima giliran tersebut. Kulekatkan modem ke my bluish (sebutan laptopku), kali ini
sinyal sama sekali hilang, tak ada tanda-tanda kehidupan. Confuse -_-
Padahal yang lalu mereka semua kusms mengajak
jalan-jalan. Mau kuajak makan karena ada kelebihan rezeki, tapi tak jadi. Hanya
satu yang bisa itupun lama balasnya. Biasanya mereka sangat bergelora ketika
kuajak jalan, tapi kali ini beda.
Setelah kuingat-ingat dengan begitu keras
sampai menyelam cukup dalam ke alam memori, sepertinya aku tidak melakukan
kesalahan, pertemuan kami terakhir baik-baik saja. Penuh tawa. Pulang salam-salaman
seperti biasa. Senyum manis dari masing-masing peserta. Tapi kenapa ya? Apa
masing-masing ada kesibukan yang memusatkan perhatian sehingga aku
terabaikan???
Apa status BBHB-ku ini??? Apakah pending atau sending??? Semoga sinyal berpihak padaku sehingga terkirim. Bukti terkirim,
BBHB-ku ini akan nimbrung di blog CHSP.
Kalau tidak, akan bertahan di dokumen my
bluish.
Bee (nickname
my bluish), apakah besok hari akan cerah? Apakah mereka masih merasakan
rasa ini? rasa sayang kepada mereka? Berkumpul bersama? Tidak hanya berdua,
tapi kami semua. Personil lengkap dan membentuk formasi ukhuwah nan indah. Apakah
kuberi waktu lagi untuk mereka menikmati hidup tanpa diriku??? Ya, mungkin ada
sikapku yang kurang berkenan di hati mereka. Aku juga sudah mengirim sms kepada
mereka. Walau aku menunggu-nunggu apa bentuk kesalahanku itu biar bisa
kuperbaiki. Atau memang rasa sensitif ini yang menjadi-jadi. Atau ini hanya bisikan
setan yang selalu ingin memutuskan tali ukhuwah. Semoga tidak.
Ya Rabb, jagalah pendengaran dan hati kami dari
segala macam bujukan setan. Hembuskan prasangka baik pada ubun-ubun kami. Biarlah
hati kami terjaga oleh cahaya iman dariMu. Jaga mereka dari pandanganku yang
terbatas. Lapangkan dada kami dari segala macam hasut dan dengki. Mudahkan langkah
dan lapangkan rezeki kami dalam menuntut ilmu dan mencari rezeki walau dari tempat dan cara yang berbeda. Jauhkan
dari segala macam jalan, cara dan makanan yang haram.
Mereka akan tetap menjadi saudariku yang
kusayangi karenaMu ya Rabb. Apapun kesalahan yang mereka buat tak bisa
menghilangkan rasa yang telah Engkau tanamkan di hatiku ini. Sungguh manusiawi
rasa kesal itu datang, semoga mereka bisa memafkan semua kesalahanku.
Persahatan dan kehidupan rumah tangga memiliki
kesamaan, yaitu akan terjadi riak gelombang yang hampir menenggelamkan. Yang terpenting,
usahamu untuk kembali mengamankan kemudinya dengan iman dan islam agar kembali
berlayar dengan tenang. Semoga kalian disana selalu dalam keadaan baik dan
dalam limpahan kasih sayang Allah ^_^ MPH (my
purple heart) 05: 47 PM
0
Coment
Posted in
Label:
Rahma Esti
0
Coment
Posted in
Label:
Yulina Trihaningsih
0
Coment
Posted in
Label:
Rahma Esti
0
Coment
Posted in
Label:
Mezia Kemalasari
0
Coment
Posted in
Label:
Yully Riswati
0
Coment
Posted in
Label:
Yully Riswati
Kesamaan dalam menulis sebuah tulisan mungkin saja terjadi, bahkan ini pernah terjadi. Memang secara struktur akan mengalami kesan/suasan yang berbeda walau idenya hampir mirip. Tapi kalau plagiat semua unsur hampir sama (ide awal dan suasana cerita/tulisan) ini sangat mudah sekali melacaknya dengan membandingkan dua tulisan dan mempersentasekan berapa persen kemiripannya.
Untuk kasus ini Kk tidak bisa menyimpulkan adalah sebuah plagiat, karena ada beberapa unsur lain yang harus diperhatikan. Dalam kasus ini, kemungkinan ada kemiripan dua tulisan sangat berpotensi terjadi karena harus meresensi dari buku yang sama.
Pengalaman Kakak sendiri juga pernah dicap plagiat, dan yang paling menyakitkan cerpen kakak itu dibatalkan sebagai Juara I secara sepihak oleh panitia, tanpa ada diberi ruang pembelaan sama sekali. Tapi ya sudahlah, walau menyakitkan kita dituduh atas hal yang tidak dilakukan, Adik percaya saja Allah Maha Mengetahui dan Mahaadil.
Ini adalah anak tangga "tantangan" yang harus Adik hadapi dan lalui untuk membesarkan nama Adik sebagai penulis. Jika dulu Kakak tidak bangkit dan memilih tenggelam dalam keputusasan karena dituduh plagiat, mungkin Adikku tak akan pernah kenal dengan Kk.
Adikku sayang, Allah punya cara yang berbeda untuk menguji komitmen kita atas setiap pilihan yang ambil. Dari sekian hal yang menyamakan kita, ternyata juga mengalami hal yang sama seperti ini. Aneh... hehe...
Adik lanjut aja ikut lomba resensi itu, anggaplah ini gula-gula kehidupan yang "prematur" jadi rasanya sepat, qiqiqi...
Awas kalo sampai ada masalah dengan kesehatan Adik karena masalah ini. “
0
Coment
Posted in
Label:
Yully Riswati