twitter


16 Desember 2011
Repita Hadi

Lolos Dari Maut

Innalillahiwainnaillaihiroji'un.... Aaa... mataku seketika ingin merem dan teriak ketakutan. Pagi ini baru saja aku turun dari bus yang membawaku ke kota metropolitan dari Ngawi. Langkahku agak terburu-buru karena harus di kejar sang waktu. Tapi sayang bus yang biasa datang subuh hari ini diba di tempat tujuan sudah pukul 6 pagi.

Di seberang melempar SMS bahwa sebentar lagi akan berangkat, itu artinya surat yang kubawa dari kampung untuk keperluan pajak motor tidak bia di bawa serta, dan terlambat....

Itulah sebabnya kenapa aku buru-buru untuk menyeberang jalan yang ternyata salah ketika aku turun. Kulihat di sebelah kanan, perempatan jalan utama itu sedang menunjukkan lampu warna merah, egera ku;angkahkan kaki, namun naas sampai di tengah jalan lampu menyala hijau .... Astaghfirullah.... Dari arah kiri tepat di jalur aku berdiri kiri kana ada beberapa mobil besar besar, truck gandengan berdempet dengan angkot dan mobil box yang saling mendahului kebut-kebutan mengejar waktu nyala hijau yang tidak lama.

Mendadak lemas dan ngeri membayangkan ya Allah ... takut sekali, apa jadinya tubuh dan nyawaku jika tertabrak. Alhamdulillah... Allah menolongku, pak sopir begitu mahir membawa mobil mereka. Terimakasih ya Allah, Kau begitu sayang padaku, walau pun terkadang aku sering lalai. Terimakasih ya Allah atas nikmat selamat yang tiada ternilai ini.

Sambil menunggu hilang rasa gemetar akirnya aku duduk sembari mencari taksi yang tak kunjung ada yang kosong.
Nikmat Tuhan yang manakah yang kau abaikan? Subhanallah....

Hikmah dari semua kejadian ini adalah, bahwa dalam keadaan apa pun kita tidak perlu terburu-buru mengambil langkah. Ketenangan adalah sesuatu yang mahal, sulit dan terkadang luput dari keadaan yang menguasai kita. Tetaplah kita bersyukur atas setiap kejadian yang menimpa kita, karena semua ada hikmahnya.

0 Coment:

Posting Komentar