twitter


Pelangi 10 September 2011

Hari ini aku mencoba menyusuri jalan itu lagi. Bukan hanya merefresh tubuh yang hampir tiga hari terserang demam karena cuaca yang tak menentu. Tapi juga untuk mencari bayang para malaikat kecilku.

Anak-anak jalanan yang terus saja berjuang di tengah terik siang dan mendekap gerimis yang menghujani jiwa mereka dengan kesejukan tanpa lelah. Bersama mereka sering kulewati senja. Menyaksikan jingga yang mengakar di kaki langit. Damai itu nyata, dan bahagia itu disini (Hati) ketika kita berbagi.

Di simpang lampu merah ini, aku pernah mencumbu senyum mereka. Menari dalam imaji rindu akan damai yang pernah mereka ungkapkan, menaburi rasa akan kesyukuran yang tak pernah lepas dari bibir-bibir mungil itu meski keterbatasan hidup mengekang mereka dalam ketakberdayaan. 

Selepas cahaya, dua belas hari sudah aku tak menjumpai malaikat-malaikat kecil itu lagi. tnya yang hadir membuahkan jawab bahwa mereka telah pergi tanpa jejak. Entah kemana, bahkan aku tak juga bisa menjumpa bayang mereka di pagi ini. Semua hilang tanpa pesan dan kata. Rindu masih saja menari dalam liukan rasaku. Resah mendekap membayang mereka kala dingin sangat menjerat di malam-malam kemarin. Seperti apa mereka melewati senja kali ini ? Mungkinkah sama sepertiku ?.

            Senja ... Kembali kunikmati sendiri, bersama rindu dan sepi.
            Entah kapan aku menemukan malaikat-malaikat kecil itu lagi …

0 Coment:

Posting Komentar