twitter


Ampenan, 11 September 2011/21:05
CATATAN III (EDISI PPL PART III: Happy Ending)

Tanggal 8 kemarin adalah hari pertama masuk setelah liburan panjang menyambut idul fitri selama 2 minggu. Karena ini hari pertama masuk, pihak sekolah memintaku dan team PPL-ku lainnya masuk pagi. Maka berdoalah aku malamnya pada Allah SWT agar dibangunkan pagi-pagi sekali. Namun sayang (kebiasaan kalau lagi nggak shalat) aku bangun kesiangan. Tepat pukul tujuh aku terjaga. Meraba-raba HP dan melihat jam digitalnya menunjukkan pukul 7 tepat aku langsung loncat bak spiderman yang loncat dari satu gedung ke gedung lainnya (lebai). Lebih syoknya lagi karena sadar kalau jam yang di HP telat 10 menit. Alamak! Berarti sudah pukul 7 lewat 10 menit.

Dengan kelebihan yang aku miliki, akhirnya aku mandi hanya beberapa menit (eh, tapi aku sabunan n sikat gigi loh). Ingat almamater belum disetrika aku panik dan baru lega setelah ingat lagi kalau malamnya sudah aku setrika (maklum, pikun).

Dengan mencontek gayanya flash, aku memakai baju, jilbab dan kaos kaki (untung isi tas sudah masuk semuanya). Namun rasa lega yang tadi muncul kembali hilang entah kemana saat melihat jam menunjukkan pukul 7 lewat 20 menit (jam yang ada di HP-ku yang telat 10 menit). Aku grasa grusu kesana kemari mencari segalanya yang kurang sampai mamaku marah-marah sampai mengungkit-ngungkit kalau aku nggak boleh begadang lagi. Iya, baru ingat kalau tadi malam aku begadang sampai pukul setengah 4 pagi.

Tiba-tiba dari kejauhan aku mendengar suara perempuan. Aku menajamkan telingaku agar bisa mendengar lebih jelas apakah benar itu adalah suara tetanggaku yang merupakan guru juga di SMP tempat aku PPL. Ternyata benar itu suaranya. Hatiku bahagia sekali mengetahui tetanggaku itu juga belum berangkat. Dengan semangat aku menuju rumahnya dan meminta tolong agar dia mau memberiku tumpangan ke sekolah (soalnya aku belum manasain motor :’( ). Jadilah aku berangkat bersama tetanggaku itu. Betapa senangnya hatiku. Semua yang  aku rasakan diawal sirna seketika. Apalagi saat aku sampai sekolah ternyata upacara belum dimulai. Dan ternyata acara halal bihalalnya dimulai pukul setengah delapan lewat.

Hanya sebentar rasa senangku, ternyata tak satupun dari team PPL-ku datang kesekolah. Sementara itu team PPL dari universitas lainnya hadir setengah dari jumlah teamnya. Dan mereka sangat semangat pula. Rasa kecewa dan kesal memenuhi hatiku saat itu mengingat kejadian pagi tadi dan ditambah pula dengan balasan SMS yang aku terima saat aku bertanya mengapa mereka tidak hadir pagi itu. Jujur, aku kecewa berat. Apalagi ketika seorang guru bertanya “temannya yang lain mana?” Aku hanya menjawab dengan lemas “nggak bisa dateng, Bu.” Jujur, aku iri dengan team PPL lainnya.

Seperti sebuah sinetron yang Happy Ending, lima menit sebelum acara dimulai salah seorang team PPL dari Universitas lain itu menyapaku. Ternyata dia adik kelasku di SD dan juga tetanggaku tapi beda desa. Kami pun asyik mengobrol mengenang masa-masa SD sampai akhirnya aku berkenalan juga dengan teman-temannya yang lain. Aku berfikir jika seandainya teman-teman PPL-ku hadir hari itu mungkin aku tidak akan berkenalan dengan mereka (nggak akan punya teman baru).

Kemudian acara halal Bihalal pun dimulai. Seperti biasanya acara inti halal bihalal adalah salam-salaman antara siswa dengan guru. Maka ratusan siswa SMP tempat aku PPL itu menciumi tanganku satu persatu. Ada rasa haru dalam hatiku sambil menikmati moment itu. Bayangkan jika aku tadi pulang karena teman-temanku tidak ada. Tentunya aku tidak akan pernah mengalami moment itu. Ada yang memelukku, ada yang meminta kue lebaran, ada yang bertanya kabarku dan sebagainya. Aku merasa mereka benar-benar mencintaiku (hiks). Kebahagiaan yang aku rasakan saat itu benar-benar menghapus semua kekecewaan itu sampai acara usai dan kembali mengobrol akrab bersama team PPL dari universitas lainnya di bawah pohon rindang tempat favoriteku. Dan pulangnya aku diantar oleh salah satu dari mereka. :)

Allah selalu punya cara yang manis memberikan happy ending untuk kisah kita setiap harinya.

Ampenan, 11 September 2011/20:53 Wita
CATATAN II (EDISI PPL PART II: Minggu Kedua)
Catatan ini aku tulis tanggal 15 Agustus 2011 ditempat duduk depan ruang II SMPN 3 Mataram. Sejauh ini kami belum dekat dengan semua guru kecuali guru pamong. selain itu, kami juga tidak memiliki ruangan. Jadilah kami jika tidak ada jam mengajar duduk di bawah pohon rindang dekat tiang bendera. sambil mendengar suguhan musik-musik yang kebanyakan musik dangdut, karena memang sekolah ini bersebelahan dengan pasar. di tempat inilah kami berdiskusi dan melepaskan semuanya.

PPL menurutku sangat berbeda dengan KKN. Disini kami benar-benar dituntut menjadi mandiri dan seprofesional mungkin. Dan tidak mudah PPL di sekolah ini yang siswanya rata-rata terbiasa hidup dalam lingkungan yang keras serta mungkin kurang perhatian. jadilah mereka anak nakal, pemberontak dan susah diatur.

Ini minggu keduaku PPL. aku berharap banyak pada diriku sendiri. bisa membuat peserta didikku memiliki mimpi mereka. ah, sebelumnya mungkin membantu mereka menemukan apa impian mereka. Dan saat catatan ini aku tulis, aku tengan menunggu bel pergantian jam pelajaran.

0 Coment:

Posting Komentar