twitter


Di Sudut penatku,
10 September 2011, 22:54 wib

“Jangan menangis sayang, air mata itu tak layak kau teteskan hanya demi rasa takutmu. Kau adalah jiwa yang bebas, jiwa yang tegar, jiwa yang kuat. Kau mampu kalahkan waktu yang membunuhmu, yang kadang melihatmu dengan sebelah mata dan keraguan. Jangan indahkan mereka yang menatap sinis terhadapmu, karena mereka tak pernah tau siapa dirimu, dan tidaklah tentu sebaik dan setangguh dirimu”

Hufft ...lagi-lagi aku harus membangkitkan semangatku yang  tiba-tiba meredup. Tak tahu sudah beberapa hari ini, jiwaku kembali gontai, lelah dan jenuh.  Tumpukan kertas kerja yang makin menumpuk hanya mampu ku pandangi saja. Tak segera di selesaikan. Tak ada ide yang dapat ku tuangkan. Ku kembali tak berdaya dalam keterpurukan. Merasa paling lemah, tak sempurna, apalagi jadi tambah sedih pas tahu adanya diriku hanya membuat orang lain susah. Jadi bikin agak sensitif denger omongan orang yang gak bener tentangku.

Sudahlah itu kekurangan manusia.......selalu salah dan memang tak sempurna. Ku cari hawa baru untuk menghilangkan penatku. Mungkin aku sedang lelah saja karena rutinitasku, sehingga ku tak wajar dan cepat terpancing emosi menyikapi setiap hal kecil yang tak ku sukai. Ku ambil sebuah buku yang senantiasa menjadi sahabatku, dan penyemangatku di kala ku telah mencapai titik nadirku. Kutemukan untaian kata yang kali ini menentramkan jiwaku,

“Jangan pernah membalas cercaan atau omongan miring orang yang melukai hati kita. Karena KESABARAN dalam menghadapi semua itulah yang akan dengan sendirinya menguburkan kehinaan. Kesabaran adalah sumber KEMULIAAN. DIAM adalah sumber kekuatan mengalahkan musuh, dan MEMAAFKAN adalah sumber dan tangga untuk mencapai pahala dan kemuliaan “ oleh Aidh Al Qarni.

*Supeeeerrrr, jadi semangat lagi..!

0 Coment:

Posting Komentar