Bukan buku harian biasa.
Kritik, Pro, dan Kontra.
Dear pena dan kertas...
Kenapa ya nulis stat fb lebih menyenangkan ketimbang menulis panjang :D.
tiap beberapa menit sekali saya sering membuat status. Sering dikatain lebay malah.
tapi saya cuek aja. Sempat juga terjadi pro dan kontra mengenai status saya :D .
Ada yang bilang hiperbolis, ada yang bilang begituan kok diumbar ke publik.
lalu saya jawab; kalau anda tidak suka dengan status-status saya jangan dilihat,
jangan dibaca, boleh kok disetting privasi, biar anda tidak bisa melihat status saya
berenang di beranda anda. Dia pun mejawab, pernyataanmu seakan menyudutkan kamu tidak suka di kritik :p, saya jawab lagi, dan kami pun beradu argumen, akhirnya saya mengalah tidak membalas :D.
jadi pro dan kontra dalam kehidupan itu wajar. ada konsekuensi dalam
pilihan yang kita ambil. tapi pembedaannya adalah bagaimana menyingkapinya.Tidak dipungkiri terkadang pro dan kontra tersebut adalah satu konsep yang menjatuhkan. Dan semua itu adalah perbedaan yang indah untuk dihargai.
Sekapur sirih :
mengutip dari Novel 5cm, by Dhonny Dhirgantoro, halaman 138 adalah; serius atau nggak serius, kita bisa menanggapi kritik bukan suatu serangan, tapi saran. Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran/serangan. Kalau kita dikritik, buat cetak biru dipikiran kita. Kalau kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai seorang teman atau rekan kerja, semata-mata untuk apa? hanya untuk membuat diri kita lebih baik. Itu aja. 12/09/2011/ 11:47 Pm
Kamar mungilku