Selasa, 13 September 2011
Ia memicingkan matanya padaku, seolah memberi isyarat kalau pertanyaanku telah sedikit menyinggung privasinya. Ia Husnul Arifan, teman satu kampusku di jurusan Bahasa Inggris tapi kelas kami berbeda. Aku tahu itu agak sedikit salah. Tapi ya sudahlah buat apa dipikirin. Toh! aku tadi sudah terlanjur bertanya. Berapa gajinya selama sebulan nyiar.
Hmm... baiklah, soal kuliah di hari kedua lumayan menyenangkanlah daripada semalam.
Wah!!! tadi barusan ada telepon dari Raw Fm. Wah! interview. Aduh gimana ya besok? aku jadi sedikit deg-deg an. Habis pas aku lagi nulis BBHB datang teleponnya. Apa aku bakal lolos jadi penyiar yah?. Itu juga merupakan impianku sejak lama. Hmm... tapi tentu saja impian terbesarku tetap menulis.
God! sebenarnya aku pengen kali punya lap top. Agar aku bisa nulis setiap hari. Jujur diary, terkadang aku merasa tidak nyaman menulis di siang hari begini. Nulis diary kan enaknya mau-mau tidur gitu. Dulu, aku senang sekali melakukannya, nulis diary menjelang tidur. Hasilnya aku pasti tidur nyenyak karena telah curhat terlebih dahulu pada diary teddyku. Di rumah aku telah punya enam diary. Yang aku tulis dari kelas 6 SD sampai SMP kelas 3. Aku bangga sekali melihat diary-diaryku itu. Di sana terukir pengalaman hidupku selama 4 tahun. Aku bangga sekali. Dan yang paling berkesan manis di hatiku. Kisah cinta pertamaku juga terpatri di sana. Bagaimana aku bertemu dengan dia. Bagaimana aku mengenalnya, bagaimana aku membencinya dan bagaimana akhirnya aku menyukainya. Semua tergambar jelas di diaryku. Jika aku sedang merindukan masa lalu, aku sering membacanya. Dan aku akan tersenyum-senyum sendiri saat itu. Wah!!! enaknya aku punya prasasti berupa buku yang bisa kuberi pada anak-cucuku nanti. Hee..he.. pikiranku terlampau jauh ya?
Hmm... ya udahlah diary... aku nggak tahu apa sempat nulis kamu besok. Karena wawancara di Stasiun Radio Adi Utama Laksamana Raw Fm itu. Sampai jumpa ^_^