twitter


Ampenan, 13 September 2011/10:48
CATATAN V (EDISI MILAD: Kejutan Pertama Dalam Hidupku)

Berbicara tentang MILAD atau ULTAH, seumur hidup aku tidak pernah mendapatkan kejutan seperti yang sering aku berikan untuk sahabat-sahabatku. Memang pernah dirayakan, mengundang teman atau sejenisnyalah, namun menurutku sekarang-sekarang ini tradisi merayakan tidak lagi wah untukku. Lebih keren kan kalau ada yang ngasi kejutan trus kita pura-pura nggak tau sambil nangis terharu. hehe

Eits, tunggu dulu! Ternyata nggak seumur hidup aku tidak merasakan kejutan. Tanggal 16 maret tahun ini aku mendapatkan kejutan untuk yang pertama kalinya. Dari someone specialku (sayang sekarang sudah MANTAN). Si Mantan tiba-tiba saja datang pukul 10 malam dan nggak mau pulang sampai pukul 12 malam. mama sampai tanya kenapa doski nggak pulang dan dia hanya menjawab dengan senyuman. Yang lucunya, waktu jam tepat menunjukkan pukul 12 malam, dia bingung cari korek, eh ternyata nggak bawa dan akhirnya meminta korek padaku. merasa aneh karena dia nggak merokok kok minta korek, akupun curiga.
"Koreknya mau dipakai apaan?" tanyaku
"Nggak ada. cuma mau dipegang aja."
Nah, lo. Jawaban yang aneh kan?

Akhirnya aku masuk mengambil korek. waktu keluar, di atas meja sudah ada kue tart black forest, lilin berwarna merah dengan angka 22 tertancap centil di atasnya. di pinggiran kue ada tulisan Happy B'day Fu. Bak gaya Slow motion aku menghampirinya dengan seyuman dikulum. Sok romantis dia mengangkat kue sambil mengucapkan Happy birthday dan memberikanku hadiah yang sudah dia persiapkan.

Sebelum tip-tiupan lilin, aku panggil mamaku sementara anggota keluarga yang lainnya sudah tidur. Jadilah kami merayakan ultahku hanya bertiga. Sebelum lilin aku tiup aku protes padanya karena dia membeli Lilin dengan angka yang salah. Masa 22? Dia jawab apa coba? Daripada angkanya kekurangan lebih baik kelebihan. tadi malah mau beli yang 25 biar bisa dipakai beberapa tahun gitu. Hahaha, nggak lucu.

Anehnya waktu kue mau dipotong, yang paling antusias malah mamaku. Beliau yang memotong duluan si kue dengan semangat. sedangkan aku dan doski nontonin mama yang terus berkutat dengan si tart.
Thanks ya kejutannya. aku nggak akan melupakannya. walaupun kita udah nggak bareng lagi :)

0 Coment:

Posting Komentar