twitter


Minggu yang mobile, ke sana ke mari gak mikir badan, begitulah caraku menghilangkan suntuk luar biasa sangat. Walau sudah berhasil melampaui satu hari, rasanya belum puas juga, karena belum bertemu langsung dengan seseorang, yang sempat singgah dan mampir ala kadarnya menghiasi hariku tiga tahun belakangan. Lelaki para Arab dan India, dengan ciri khas tahi lalat di hidung membuatnya tampak lebih tampan di mataku. Sosoknya yang pendiam bak layar tancap tanpa film yang di putar, tenang dan menghanyutkan.

Jakarta - Bogor ternyata dekat, bersyukurlah PT. KAI sudah memperbaharui sarana transportasi penghubung perasaan kami, commuter line menjadi lebih cepat dari kereta-kereta sebelumnya yang pernah ada. Pulang kerja sesegera mungkin aku mengundurkan diri dari hadapan teman-teman kantor, tapi itu setelah Bapak pulang. Kalau tidak, mana mungkin aku berani berbuat seperti itu, gaji buta namanya. Waktu yang dapat kutempuh sekitar 2jam sudah sampai di stasiun Bogor, jika aku dapat mengeluarkan mocong motor jam 3 lewat 10 menit di depan palang parkiran. Namun, jika melewati jam itu, alamat berdesakan dengan penumpang yang lain di dalam kereta.

Aneh memang, hal kecil itu membuat setitik semangat itu kembali bangkit penuh keceriaan tergambar di wajah imutku. Janganlah langsung berubah guratan di wajahmu, Kawan! Menyenangkan hati penulis tak salah, bukankah penulis bebas menuliskan apapun, meski sedikit narsis danpenuh pesona.

0 Coment:

Posting Komentar