25 April 2012 : 22.00
Workshop menulis
hari
ini nih, aku mewakili sekolah untuk menghadiri waorkshop kepenulisan
yang disampaikan oleh seorang kolumnis St. Kartono. Sebuah event yang
tak mungkin kulewatkan begitu saja. Nah sebagai hasil akhir dari
workshop tersebut yaitu bagaimana seorang guru bisa menjadi guru yang
luar biasa dengan memberikan dan melahirkan ide melalui tulisan yang
dibuatnya.
Nah, kali ini aku akan mengulas materi yang disampaikan saat workshop tersebut :
{
GURU MENULIS
Oleh : St. Kartono
"Menulis itu memanen yang kita tanam dengan membaca" JWM. Bakker, SJ
Susan
Sontag, penulis novel The Volcano Lover, menegaskan bahwa menulis dan
mambaca merupakan dua hal yang saling berkait. Menulis adalah
mempraktikkan kelincahan membaca dengan intensitas dan perhatian
istimewa. Membaca biasanya
mendahului penulisan dan dorongan untuk menulis hampir selalu
dikobarkan oleh kegiatan membaca.
Memulai menulis
Menulis embutuhkan tiga hal yang saling berkait, yaitu kemauan, pengetahuan, dan keterampilan
Kemauan
Kemauan
adalah dorongan dari dalam hati yang menggerakkan untuk bertindak.
Kemauan atau keinginan menulis bisa disebabkan oleh hal-hal yang berasal
dari luar diri, karena ditugasi atau diwajibkan. Kemauan dari dalam
diri sendiri bisa berupa keinginan untuk aktualisasi diri, agar
diakui,agar dikenal oleh masyarakat. Ketika kemauan atau keinginan telah
kuat, seseorang sudah dikatakan memiliki modal besar untuk menulis.
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah kekayaan mengenai teknik tulis-menulis dan isi tulisan.
Pengetahuan menulis seseorang bisa diciptakan dengan banyak membaca,
banyak berdiskusi, banyak melihat, mengamati, dan mendengar.
Keterampilan
Keterampilan
menulis adalah penggabungan yang harmonis antara
daya otak dan daya tangan. Dengan membiasakan diri untuk terus menulis,
dengan sendirinya kemampuan menulis akan terasah dengan baik.
Keterampilan adalah aksi nyata seseorang yang mau bertindak, tahu yang
harus dilakukan, dan tahu cara melakukannya.
Mengapa Menulis?
- Agar pemikiran dapat dipahami oleh orang lain
- Berharap terjadi perubahan
- Iklim intelektual selalu berkembang
- Persoalan dapat terdiskusikan secara sejajar
Apa Manfaat Menulis?
-
Secara psiko-sosial, dapat menyuarakan aspirasi yang menggugah
perubahan ke arah yang lebih baik. Mampu mendorong terjadinya perubahan
atau perbaikan di masyarakat.
- Secara ekonomis, penulis yang telah
diakui bisa mendapatkan nafkah dari kegiatan menulis. Honorarium yang
diberikan oleh koran, majalah, atau media cetak kian sebanding dengan
bobot sebagai karya intelektual.
Bagaimana Menemukan ide atau gagasan?
Ide
didapat dari mendengar, melihat, membaca, dan
melalui pengalaman orang lain. Ide tidak datang dengan sendiriinya,
perlu sikap pro-aktif dankritis dalam menanggapi realitas yang didengar,
dilihat maupun dibaca. Ide juga dapat ditemukan melalui
keggiatan-kegiatan diskusi. Tidak harus berupa diskusi akademis, tetapi
diskusi-diskusi ringan pun mampu memunculkan ide atau gagasan,
tergantung seberapa peka diri kita menanggap persoalan.
-;-;-;-;-;-;-;-;
*
"Benarkah kelulusan ujian nasional 2006 tergolong luar biasa? Badan
Standar nasional Pendidikan (BSNP) menyebut kelulusan 92,50 persen pada
jenjang SMA sebagai kenaikan yang signifikan dari 80,76 persen tahun
sebelumnya (Kompas, 20/6). Ketika BNSP bertepuk dada atas kenaikan
persentase kelulusan sebagai peningkatan mutu pendidikan menengah secara
nasional, saya sebagai guru melahan ingin meneruskan pertanyaan
sejumlah siswa, bagaimana nilai-nilai ujian itu diolah? Benarkah
nilai-nilai perolehan siswa merupakan nilai
msurni?"
..........
(Kompas, 22 Juni 2006)
-;-;-;-;-;-;-;-;
Ide
yang menggerakkan penulis untuk mengolah lebih lanjut selalu
ditempatkan pada konteks penulis yang kesehariannya sebagai guru.
Refleksi yang dihasilkan tentu saja tidak jauh dari otoritas seorang
guru yang mendasarkan pembahasan pada pengalaman dan pengetahuan
keguruan.
Bandingkan dengan kalimat-kalimat tanya yang menajdi
"jembatan ide" seperti : ... lantas, apa yang bisa dilakukan oleh para
guru di kelas?; ... saya sebagai guru malahan ingin meneruskan
pertanyaan sejumlah siswa, bagaimana nilai-nilai ujian itu diolah?; ...
Benarkah nilai-nilai perolehan siswa merupaka nilai murni?; atau, ...
apa yang salah dengan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah?; ...
Tidakkah pengajaran bahasa dan undang-undang kebahasaan sama
pentingnya?. Jembatan ide tersebut adalah sebentuk hasil refleksi
setelah membaca sebuah teks dan membandingkan
dengan pengalaman riil di lapangan atau teori lain yang pernah
diungkapkan oleh ahli lain.
Bagaimana merumuskan ide yang menarik dan kritis?
Agar
tahu ide yang akan kita kembangkan menjadi tulisan menarik, ada baiknya
kita menemukan pembanding terlebih dahulu. Yang dimaksud pembanding
adalah karya-karya lalin yang pernah ada. Ide atau gagasan yang sama
perlu dicermati perbedaan sudut pandang, perspektif, ataupun
argumentasinya. Dengan melakukan perbandingan, kita bisa mengolah ide
menjadi lebih menarik dan lain daripada yang lain.
Langkah menulis
kita
belajar berjalan dan bicara, tetapi untuk belajar berenang dan menulis
merupakan hal yang khusus, tingkah laku yang harus dipelajari. Manusia
akan belajar berenang jika ada air yang dapat meredam seluruh tubuh dan
biasanya bila ada yang mengajarinya. Belajar menulis jika menjadi
anggota komunitas terpelajar dan juga jika ada yang mengajarinya.
(brown, 2001)
Langkah memulai
menulis:
- Menemukan ide
- menentukan sikap atas ide tersebut (menyetujui, menolak, mengkritik)
- Mencari angle atau sudut pandang yang berbeda dari pembahasan terdahulu
- Mencari argumen untuk mendukung dan menguatkan sikap
- Menentukan judul
- Merumuskan pokok-pokok pemikiran
Menimbang isi tulisan
Selama proses menulis, ada baiknya tulisan dijaga agar tetap tajam, berbobot dan berimbang.
-
Tulisan tajam merupakan tulisan yang membahas persoalan tanpa
berbelit-belit, ditulis dengan sederhana, lugas, tidak menimbulkan
multitafsir sehingga pihak-pihak yang dikritik tahu serta para pembaca
mampu mencerna dengan baik.
-Tulisan berbobot biasanya menimbulkan
reaksi dan efek yang cukup signifikan, mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi siapapun yang membacanya, memiliki dampak perubahan dan
diperhitungkan oleh pihak-pihak yang dikenai dalam tulisan. Indikatornya
adalah adanya tanggapan dari pembaca.
- Tulisan berimbang
haruslah memberikan pencerahan dan berpihak pada kebaikan, bukan
sebaliknya. Oleh karena itu, tulisan harus memperhitungkan pihak-pihak
yang dibahas sehingga tidak menimbulkan konflik atau dampa negatif.
-Bagaimana agar tulisan tetap fokus?
Batasi
persoalan agar ide awal tidak melebar kemana-mana. Buang yang tidak
berkaitn, bahan atau data pendukung yang tidak terkait dengan gagasan.
Selain itu, argumen-argumen yang tidak mendukung tulisan sebaiknya juga
tidak perlu dipakai. Pilih topik yang memiliki cukup data.
-Bagaimana agar tulisan menarik?
Memperkaya
kosakata dengan jalan banyak membaca, kemudian memilih kosakata yang
sederhana, mudah dipahami siapa saja, tidak harus menggunakan kosakata
yang tinggi dan rumit.
Memublikasikan Tulisan
-Koran, majalah,
media cetak akan menghargai tulisan yang spesifik. Artinya, si penulis
memiliki ciri tersendiri sesuai kompetensinya. Seorang St. Kartono yang
seorang guru tidak akan menulis
tema-tema bisnis atau teknologi, tetapi akan mengangkat tema-tema yang
berkaitan dengan kpndidikan.
-Melihat visi dan karakter media yang
dituju. Penulis perlu mengetahui segmentasi pembaca media massa yang
dituju. hanya dengan membaca dan mengikuti terus-menerus perkembangan
sebuah media, seorang penulis akan kian memahami kualifikasi tulisan
yang biasa dimuat dan juga genre serta tema besar yang diusung media
tersebut (apakah koran umum, ekonomi, majalah perempuan, dan sebagainya)
Evaluai
Dimuat
atau tidaknya tulisan sama-sama memerlukan evaluasi. Ada beberapa
faktor penyebab sebuah tulisan tidak dimuat : Memang kurang bagus,
isinya tidak aktual, tema tulisan tidak sesuai dengan genre media
massanya, tema tulisan tidak cocok dengan segmentasi pembaca.
Untuk
tulisan yang tidak dimuat, pada umumnya akan dikembalikan oleh redaksi
disertai dengan catatan yang menjelaskan alasan tulisan tidak dimuat.
Catatan dari redaksi tersebut menjadi
bahan evaluasi yang utama bagi penulis.
}
Ok, teman semuanya itu saja beberapa materi yang disampaikan oleh pembicara saat workshop ya..