twitter


9 September 2011

Salam, Kawan :)

Hari ini saya habiskan bersama sahabat saya, Nisa. Mumpung libur, juga mumpung dia belum balik ke Jogja untuk melanjutkan kuliahnya, hehe. Hmmm… apa yang kami lakukan kalau ketemu? Banyak… kadang baca buku di perpus, makan, tapi kebanyakan sih bicara. Bicara, bicara, dan bicara. Tentang kuliahnya, tentang kerjaan saya, tentang temen kuliahnya, tentang temen kerja saya, tentang menulis, tulisan-tulisan non fiksinya, cerpen saya, atau tentang masa lalu dan masa depan. Tapi,  kebanyakan yang kami omongin sih tentang hidup. Hidup dan manusia.

Tapi hari ini berbeda. Saya datang ke rumahnya, makan, setelah itu kami tidak membicarakan apa-apa. Diam. Cuma tiduran saja di kamarnya. Sama-sama melihat tembok dan asbes yang putih. Iya, beneran cuma diam, hehe… setelah itu, gak lama kemudian saya ketiduran. Dia juga. Sampe sore tadi, abis itu saya sholat ashar dan pulang.

Anehnya, beberapa jam tanpa bicara (tanpa ngomongin hal-hal aneh yang sering kita diskusikan itu) sudah sangat berarti bagi saya. Beberapa jam di sebelah sahabat saya (yang biasanya hanya bisa saya ajak bicara lewat telpon dan sms karena dia di Jogja dan saya di Malang) itu bener-bener meaningful. Saya jadi paham tentang satu hal. Persahabatan itu urusan hati. Itulah kenapa sahabat kita tahu apa yang kita rasakan tanpa menanyakan “ada apa” atau “kamu nggak papa?”. Itulah kenapa sahabat kita akan bilang “jangan bohong!” ketika kita menyembunyikan sesuatu darinya. Itulah kenapa dia langsung bisa menebak laki-laki yang kita sukai, bahkan kalau kita menyebutkan nama laki-laki itu di antara nama-nama yang lain. Itulah kenapa kadang kita merasa aman dan tenang hanya dengan satu sentuhannya saja. Itulah kenapa… berjam-jam dalam keheningan di sebelah sahabat saya rasanya sama seperti berjam-jam berdiskusi hebat dengannya. Sama-sama menyenangkan, sama-sama menenangkan, sama-sama berharga :)

Ngomongin persahabatan kayaknya bakal gak ada habisnya, jadi untuk cerita tentang saya dan sahabat saya disambung kapan-kapan ya, hehe. Hari Rabu kemarin, saya juga menghabiskan hari saya dengannya. Saya ingat, waktu itu seharian saya bad mood. Pokoknya dari pagi rasanya semua hal yang saya temui salah. Mulai dari deterjen yang abis, air sumur yang kering, ledeng mampet, gak ada makanan buat bekal, kucing saya bikin lantai yang baru saya pel kotor lagi, padahal harus cepet-cepet berangkat. Pokoknya semuanya bikin esmosi dah.

Nah, di akhir hari… tiba-tiba saja Nisa bilang “Sore ini langitnya cerah ya?”. Spontan saya mendongak ke langit dan menemukan semburat oranye di atas kanvas biru-putih paling indah yang pernah saya temui. “Iya, langitnya bagus…” jawab saya sambil melongo, terpesona. Setelah itu saya jadi mikir. Iya ya… saya jarang sekali memperhatikan langit. Jarang sekali memperhatikan hal-hal kecil yang indahnya subhanallah seperti ini.

Terus saya mikir lagi. Apa sih yang membuat manusia sedih dan sengsara terus? Atau pertanyaannya saya ganti deh… apa sih sebenarnya yang membuat manusia bahagia? Bukan karena semua kebutuhannya terpenuhi, bukan karena apa yang diinginkannya selalu didapatkan, bukan karena kekayaan, barang-barang mewah, kerjaan yang bergengsi, atau hal-hal lainnya. Saya percaya, manusia akan selalu bahagia jika mereka mau merenungi setiap hal-hal kecil yang sudah dikaruniakan Tuhan pada mereka. Jika mereka mau selalu bersyukur atas hal-hal kecil itu.

Perasaan saya yang nggak karuan sejak pagi itu langsung hilang ketika melihat langit dengan keindahan yang mempesona sore itu. Ah, saya masih kurang bersyukur ternyata. Saya lebih fokus pada hal-hal yang tidak berjalan dengan baik. Coba kalau saya perhatikan kenikmatan yang sudah saya dapatkan sejak pagi. Semangkuk sayur dengan ketupat, teh manis yang masih mengepul hangat, ayah yang baik hati mau mengantarkan saya ke perpustakaan, bertemu dengan sahabat saya yang paling baik sedunia, cuaca yang bagus, dan langit sore yang sempurna. Hmmm… kalau dipikir-pikir lagi, saya nggak pantas mengeluh ya? :p

Kawan, segitu dulu BBHB saya kali ini yaaa… kalau hari ini kalian sedang sedih atau bad mood, coba ingat-ingat dan teliti lagi, mungkin ada nikmat Tuhan yang lupa kau syukuri hari ini. Sampai besok yaa ^^

End of report – Silananda

0 Coment:

Posting Komentar