09 September 2011
Kampus Biru, ITS
Entah karena apa, hari ini aku rasakan penat yang luar biasa. Dilema. Saat semua kesibukanku di kampus memaksakau untuk tetap tinggal, sementara di sisi lain, orang tuaku di kampung memintaku untuk pulang. Kemarin, aku sudah rancang sebuah rencana tentang kepulanganku. Memasukkan barang bawaan ke dalam tas, menyiapkan barang titipan adikku, serta menyiapkan uang buat membeli tiket kereta. Semua sudah tertata rapi. Namun hari ini, serasa lemas seluruh saraf-sarafku. Semua tak sesuai dengan target. Tugas-tugas kuliah yang masih kececeran, ditambah lagi amanah organisasi yang belum kelar, mana mungkin bisa aku tinggalkan begitu saja? Langsung terbersit pikiran di otakku, 24 jam dalam sehari masih sangat kurang menurutku. Kenapa tidak ditambahkan menjadi 48 jam? Begitu tak adil.
Tapi tak mengapa. Aku putuskan aku tidak akan jadi orang yang egois. Aku harus tetap tinggal di sini sampai semua tanggungjawab ini selesai. Emak, Adik.... Tunggu mbak pulang ya.... Aku tetap bersyukur karena masih diberi kepercayaan di sini, meski tak sepenuhnya mengena di hati. Ya Rabb.... semoga ini adalah yang terbaik untuk semua. Aku jalani hari ini dengan senyum, hingga mataku terpejam nanti....
Kampus Biru, ITS
Entah karena apa, hari ini aku rasakan penat yang luar biasa. Dilema. Saat semua kesibukanku di kampus memaksakau untuk tetap tinggal, sementara di sisi lain, orang tuaku di kampung memintaku untuk pulang. Kemarin, aku sudah rancang sebuah rencana tentang kepulanganku. Memasukkan barang bawaan ke dalam tas, menyiapkan barang titipan adikku, serta menyiapkan uang buat membeli tiket kereta. Semua sudah tertata rapi. Namun hari ini, serasa lemas seluruh saraf-sarafku. Semua tak sesuai dengan target. Tugas-tugas kuliah yang masih kececeran, ditambah lagi amanah organisasi yang belum kelar, mana mungkin bisa aku tinggalkan begitu saja? Langsung terbersit pikiran di otakku, 24 jam dalam sehari masih sangat kurang menurutku. Kenapa tidak ditambahkan menjadi 48 jam? Begitu tak adil.
Tapi tak mengapa. Aku putuskan aku tidak akan jadi orang yang egois. Aku harus tetap tinggal di sini sampai semua tanggungjawab ini selesai. Emak, Adik.... Tunggu mbak pulang ya.... Aku tetap bersyukur karena masih diberi kepercayaan di sini, meski tak sepenuhnya mengena di hati. Ya Rabb.... semoga ini adalah yang terbaik untuk semua. Aku jalani hari ini dengan senyum, hingga mataku terpejam nanti....