Lebaran Idul Fitri 1432 H...
Hmmm...
Bingung nih sama perasaan aku sendiri.
Sejak tadi malam aku sudah berusaha menahan butiran bening ini agar tak sampai jatuh. Ya, sejak tadi malam aku ingin menangis. Menangisi semua kebodohanku, menangisi semua kesalahanku. Menangisi kepergian bulan ramadhan ini. Tapi, baru siang ini, kesedihan itu memuncak. Dadaku terasa begitu sesak. Semuanya berputar di kepalaku. Tentangnya. Tentang kematian. Tentang hari akhir.
Demi allah, sesungguhnya, aku begitu takut mati karena menyadari betapa banyak dosa yang telah aku buat. Apalagi di bulan Ramadhan kemarin. Tak sedikit pun aku melakukan ibadah. Shalat, puasa, tak satu pun. Aku merasa begitu hina di hadapanNya. Dan pagi tadi, aku sama sekali tak shalat idul fitri. Bukan karena malas. Tapi, aku malu. Aku merasa tak pantas untuk ikut merayakan hari kemenangan ini. Karena sesungguhnya aku adalah orang yang sangat merugi dan hina karena telah menyia-nyiakan bulan nan suci ini.
Pagi tadi, aku berharap mendapatkan sebuah momen, dimana aku bisa memeluk ibu dan menangis di pelukannya. Tapi, aku sama sekali tak bisa memanfaatkan kesempatan itu. Aku terlalu takut. Bukan, bukan takut. Tapi, PENGECUT!!!
Aku benci diriku, benci semua yang telah aku lakukan. Aku ingin kembali menjadi eka yang dulu. Yang tak sehina ini? Tapi noda itu sudah terlanjur ada di kertas putih ini. Aku tak mungkin bisa menghapusnya, sekalipun aku membuka lembaran baru.
22 September 2011 pukul 00.20
Allah itu Maha Penyayang, kembalilah padaNya. Siapa blg lembaran bernoda itu tdk bs kembali menjadi putih? :) Jika kuatkan azzam utk bertaubat dan kembali mensucikan diri, maka akan Allah ampuni setiap dosanya.