Bukan Buku Harian Biasa- Luluk Kristya
17 September 2011
Feel alone in “kontrakan”
Ditemani rasa kangen pada masku.
Malam minggu…. Apa istimewanya? Malam ini justru buat aku kesepian. Aku benci malam ini. Benciiiii…. Teman-teman mungkin sekarang sedang asyik bercanda ria dengan orang tersayang, sementara aku, hanya jadi penunggu setia kontrakan. Sungguh menyedihkan. Aku jadi menyesal. Aku terlalu banyak berharap. Aku pendam niatku untuk pulang ke kampung halaman hanya untuk sebuah kemungkinan kecil main dengannya. Mas, satu-satunya orang sudah bikin aku kecewa saat ini, satu-satunya orang yang telah buat aku tersungkur dalam kesepian sekarang ini. Bukan salahnya memang. Dia tak pernah menjanjikan akan menemuiku hari ini, bahkan dia hanya bilang “Aku ingin main ke Kebun Bibit”. Hanya itu. Dia bahkan tak pernah bilang akan mengajakku kesana. Hanya pikiranku yang terlalu berharap pada kalimat itu. Kangen ini terlalu besar untuknya.
Tuhan…. aku benci diriku sendiri. Aku begitu menuruti perasaanku. aku tak pernah berpikir dengan logika. Meski yang ku dapat hanya sakit, tapi aku tetap menyayanginya. Aku tetap berharap dia kan kembali seperti dulu lagi. Kembali bercanda denganku, kembali tertawa bersama. Sekarang, aku harus bersabar. Aku harus relakan dia sesaat, sampai semua urusannya dengan kuliah selesai. Aku harus rela membiarkan handphoneku sepi akan pesan darinya. aku harus menahan rasa rinduku, meski hanya sekedar sebuah pesan singkat, aku harus menahannya.
Mas…. Dimana pun Mas berada, ingat aku ya…. Ingat bahwa aku masih tetap setia di sini. Cepat kembali Mas…. Adek kangen Mas….:)