twitter


27 September 2011_Brothers and Sister_My little room
01:00 Am
Hai bee, sudah tiga hari aku tak mencurahkan isi hatiku. Tahukah kau?? Seperti ada tenaga baru yang kuperoleh. Hari minggu aku bertemu dengan sanak keluarga di acara syukuran haji. Aku bisa melepas rindu dengan keponakan-keponakanku tersayang. Melihat wajah polos, tawa dan canda mereka membuat rasa penatku hilang seketika. Sungguh enak jadi mereka ya bee. Gak banyak pikiran dan tak punya rasa cemas. Tahukah kau bee??? Malam ini aku berhasil menyelesaikan lomba naskah flash true story edisi ekspresikan narsismu. Sebenarnya hampir kelewatan, namun karena ada tenaga, akhirnya aku bisa mengerjakannya. Momen yang kuangkat adalah ketika resepsi pernikahan abangku. Sekarang beliau telah memiliki satu orang putri dan si cabang bayi. Betapa senangnya aku bee, kakak iparku hamil 5 bulan. Keponakanku akan bertambah. Jadi empat jika ia lahir dengan selamat dan kuharap selamat keduanya, ibu dan bayi. Kebahagiaan kami masih terusik. Kakak ipar dari abang tertua habis
operasi pengangkatan rahim. Beliau tiga kali mengalami pendaharan pasca melahirkan putra kedua. Kasihan bee. Makanya diputuskan untuk diangkat rahimnya. Padahal umur beliau masih muda, kalau mau nambah anak lagi masih terjangkau tapi akibat pendaharan yang terus menerus, semoga keputusan itu jalan terbaik bagi semua. Kakak iparku sangat tangguh telah melahirkan dua keponakan laki-laki yang  tampan. Aufa dan Arkan. Itu nama mereka.  Semoga kelak, mereka jadi anak yang soleh.
    Bee, kuharap besok semua berjalan lancar dan ada kebahagiaan yang kudapat. Bee, rasanya aku ingin berwisata seorang diri. Tapi, entahlah bee, apakah ini ide yang bagus. Aku tak punya waktu untuk perjalanan itu! Menikmati kesendirian. Saat aku menulis ini, wajah-wajah keponakanku hadir. Zahra, Aufa, Nauval dan Arkan. Kalian so sweet. Rasanya aku ingin bermain satu harian penuh bersama kalian. Pipi-pipi chubby dan merah merona itu sungguh imut. Celotehan yang kurang jelas membuat aku tertawa. Auntie kalian yang imut ini (kumat narsisnya) akan selalu menyayangi dan merindukan kalian.
    Bee, tak terasa abang dan kakakku telah memiliki keluarga sendiri. Jika mengingat waktu dulu, sungguh tak disangka. Kami yang suka main boneka, bongkar pasang, nangkap capung di halaman rumah popung dan menangkap ikan di sawah kini sudah tumbuh dewasa. Aku rindu kampung dan semua kenangan indah bersama mereka. Walau mereka bukan saudara kandung. Tapi hubungan kami sungguh dekat, mereka bertiga, kakak dan kedua abangku adalah anak dari kakak perempuan ibuku.
    Aku rindu menjadi adik kesayangan mereka. Walau mereka sekarang sudah punya keluarga masing-masing, mereka selalu memberi dukungan kepadaku. Ketika mereka masih single, kami sering jalan dan nonton bareng. Dulu, kalau tidak ada mereka, aku tidak dikasi izin keluar sama ayah. Mereka sungguh baik bee. Kami berbagi cerita.  Mungkin karena aku sempat tinggal di rumah mereka ketika bayi dulu dan kata ayah mereka memang sangat mengharapkan adik perempuan. Dan ketika aku lahir, abang yang kedua sangat antusias menyambut kehadiranku. Foto-foto di album kenangan juga menyimpan momen masa kecil sampai remaja. Yang terakhir diambil ketika resepsi pernikahan mereka. Aku tetap menghiasi album kenangan. Semoga selamanya juga menghiasi hati mereka.
    Aku ikut sibuk ketika mempersiapkan pernikahan mereka. Jadi teringat satu hari sebelum pernikahan abang yang kedua. Sorenya kami makan bakso berdua, melepas masa lajang. Itulah abangku. Dia orangnya asyik. “Masak abang disuruh diam di rumah, mana mau abang, enakan kita makan bakso aja ya Ka.” Ujarnya padaku. Aku pun tersenyum. “Okelah bang, ide yang bagus itu.” jawabku. Malamnya dia menyuruhku untuk memaskerin wajahnya. Apa gunanya masker satu hari. Walau begitu kuturuti kemauannya. Banyak kenangan indah bersama mereka.
    Abangku yang tertua asyik diajak ngobrol tentang kuliah dan pengalamannya di kampus. Dia mengajak kekasihnya ke rumah kami sebelum ke rumah orangtuanya sendiri. Ternyata kakak itu gokil. Kalau istri abang kedua, pendiam dan asyik kalau kita ajak ngobrol. Abang yang kedua juga gokil, bersemangat dan pekerja keras. Kami adalah keluarga gokil. Kakak tertua, keibuan dan wanita tangguh. Dia seorang perawat yang penuh dedikasi. Semangat belajar sangat tinggi, banyak koleksi buku yang sering kupinjam. Hehehehe. Mumpung gratis dan belum banyak kocek untuk membelinya. Mereka semua suka memberi. Apapun itu. semangat, motivasi, dukungan dan hadiah. Mereka pernah memberi hadiah ketika aku lulus di PTN, wisuda, sweet seventeen dan di momen-momen lainnya. Hadiahnya bisa berupa benda dan uang.
    Kini, mereka punya tanggung jawab yang besar. Mereka mapan dan punya kehidupan yang layak. Kapan aku bisa seperti mereka ya bee??? Dewasa dan mapan plus matang. Apaan sih??? Ora ngerti.
    Mereka selalu kecarian aku bee, terbukti kalau ada arisan atau acara keluarga, aku dicariin dan di-sms untuk datang satu hari sebelum hari H. Untuk bantu-bantu masak dan sebagainya. Tapi, aku senang bee, hanya itu yang bisa kuberikan pada mereka. Kadang aku tak sempat karena ada agenda penting. Aku belum bisa beli baju untuk anak mereka. Maklumlah bee, penghasilanku hanya cukup untuk lepas ongkos setiap hari, untuk beli pulsa ponsel dan modem juga jajan sesekali, itupun kalau diajak para sahabat jalan bareng.
    Bersabarlah ayah, ibu dan semua orang yang kusayangi, mungkin benda mewah dan mahal belum bisa kuberikan, tapi percayalah sayangku terhadap kalian takkan pudar, walau terkadang cara pandang dan keputusan kita berbeda. Karena kalian bagian hidup yang tak terpisah dari diriku. Doaku mengalir untuk kalian, orang-orang yang kusayangi karena Allah. Ijinkan hamba ya Rabb membahagiakan mereka dan melihat senyum mengembang dari wajah ceria meraka.

08:00 Pm
My bee, malam ini aku ingin membuat soal ujian mid anak-anak. Malam ini aku mau konsentrasi menyelesaikan tugasku itu. Sebelum aku memulai, aku ingin mengunjungi kampung semangka dan memberi like di beberapa postingan.
Semangkaaaaaaaaaaaa (bakalan lembur) ^_^

0 Coment:

Posting Komentar