twitter


BBHB-REPITA HADI
8 Februari 2012

Pembelajaran Waktu

Sejenak kembali aku menyapa dalam penat dan lelah. Semoga ini menjadi pencerahan diri hari ini, insya Allah. Tentu jika kita sikapi dengan bijak.

Pernahkah terbayang dibenakmu tentang seseorang yang tidak bisa mengerti keadaan orang lain?

Terkadang kemewahan dan manja membuat orang selalu berpikir bahwa apa yang kita inginkan harus selalu ada di depan mata kita. Tidak perduli dengan kesibukan atau urusan orang-orang di sekitar kita. walau pun tidak semua orang seperti ini.

Sudahkah kita dewasa dalam menyikapi keadaan?
Terlampau sulit untuk kuungkap ketika aku harus mengerti keadaan orang lain, jika orang itu sendiri tidak mau mendengar, mengerti, dan mencoba memahami keadaan di sekitarnya. Bahkan terkadang tidak tahu harus bagaimana lagi menjelaskan ketika semua penjelasan sudah tersampaikan. Sulit berbicara dengan orang-orang seperti ini, ego dan kebiasaan sesuka hati memang sering membuat orang tidak dewasa. Mencoba dewasa adalah hal bijak dalam hidup seseorang. Tapi tidak semua orang mampu bersikap dewasa, karena keadaan dan diri kita sendirilah yang mampu mendewasakannya.

Pernahkan kita merasa lelah, bosan dan enggan dengan orang lain walau pun hanya sekedar menjawab sapaannya?
Sikap yang membosankan dengan hanya membahas hal-hal tidak penting itu dapat membuat orang lain jengah. Terlebih jika kita berada dalam masa yang membutuhkan banyak pikiran dalam hidup kita. Akan menjadi hal sia-sia jika harus meladeni orang-orang yang hidupnya hanya untuk kebahagiaannya sendiri saja. Mengulang topik yang sama dan tidak bermutu hanya membuat lawan bicara kita enggan.

Banyak hal kualami kali ini. Sebuah pendewasaan diri jika aku mampu mengatasinya dengan bijak. Meredam emosi adalah jalan terbaik untuk seseorang mengambil sikap. Ada kalanya kita butuh kesendirian sekedar merenungi apa yang terjadi dan telah kita perbuat, semua itu mampu membuat kita mawas diri, menghitung positif dan negatif perilaku kita. Mengabaikan hal-hal tidak penting bukan berarti memutuskan ukhuwah, namun adakalanya kita tidak ingin terganggu dengan kehadiran orang lain. Terlebih jika hanya membahas sesuatu yang tidak penting. Akan ada banyak hal terbengkalai.

Kembali pada sebuah kepercayaan, menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, menghitung satu demi satu stok barang yang ada. Membongkar tumpukan sepatu dalam karung dan menghitung zakat jauh lebih penting dari sekedar berbasa-basi. Hidup bukan sekedar hura-hura atau bagaimana kita mengejar fans yang membuat hidup melayang atau bahkan lupa daratan (kelaut dong hehe). Hidup adalah bagaimana kita mampu memanfaatkan setiap detik dan hembusan nafas kita untuk kebaikan serta menghasilkan sesuatu yang membawa kita ke jalan yang benar. Keep spirit! Tetap berkarya dalam sibuknya hati dan hari!

Saatnya diri belajar mengambil hikmah dari pelajaran hidup setiap hari. Mencoba ikhlas, sabar, dan berpikir positif akan menjadikan diri semakin termotivasi ke arah lebih baik.

0 Coment:

Posting Komentar